Jakarta (Antaranews Jambi) - Wakil Presiden RI periode 2009-2014 Boediono menyebutkan terdapat tiga kunci pembangunan yang dapat dilakukan guna mewujudkan produktivitas nasional jangka panjang, yaitu membangun insan, institusi dan infrastruktur.
"Ketiga hal itu punya dampak pada produktivitas nasional jangka panjang dan ini adalah landasan dari setiap kemajuan ekonomi di mana saja," kata Boediono ketika memberikan paparan di Jakarta, Jumat malam (11/5).
Contoh sukses praktik pembangunan yang fokus kepada tiga hal tersebut, lanjut Boediono, dapat dilihat pada negara-negara di Asia Timur, seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan China.
"Ini yang tampaknya dilakukan negara-negara Asia Timur. Mereka melaksanakan prioritas pembangunan secara serius berkesinambungan dan dengan fokus yang jelas," katanya.
Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) itu menjelaskan bahwa kunci mewujudkan produktivitas yang pertama yaitu membangun insan melalui pendidikan dan kesehatan sebagai program terpadu, serta dapat dimulai dari generasi muda agar negara mendapatkan kualitas sumber daya manusia unggul.
Hal kedua, menurut dia, pembangunan institusi yang diwujudkan dengan reformasi birokrasi sebagai alat untuk mengarahkan pembangunan ekonomi. Perbaikan birokrasi juga sebaiknya menyentuh institusi politik, mengingat kebijakan ekonomi yang diputuskan merupakan hasil dari proses politik.
Kemudian, dikemukakannya, hal ketiga adalah pembangunan infrastruktur sebagai jaringan pendukung kegiatan ekonomi dan landasan dari kemajuan ekonomi suatu bangsa.
"Tanpa pembangunan infrastruktur itu, tidak akan ada kemajuan yang berarti. Infrastruktur memang memakan waktu cukup panjang, dari perencanaan sampai pelaksanaan," kata Boediono.
Ia menilai pemerintah saat ini sudah mulai melakukan pembangunan terkait tiga hal tersebut. Kebijakan tersebut harus menjadi prioritas dan dilakukan berkesinambungan.
"Ini tidak bisa dilakukan dalam cakrawala perencanaan tahunan tegantung pada anggaran atau lima tahunan. Dalam konstelasi sistem politik kita, bagaimana kita memasukkan praktik yang bisa mendukung ketiga pembangunan tersebut secara berkesinambungan. Ini hal yang perlu dipikirkan bersama," demikian Boediono.
Baca juga: Boediono: saya lakukan yang terbaik bagi bangsa
"Ketiga hal itu punya dampak pada produktivitas nasional jangka panjang dan ini adalah landasan dari setiap kemajuan ekonomi di mana saja," kata Boediono ketika memberikan paparan di Jakarta, Jumat malam (11/5).
Contoh sukses praktik pembangunan yang fokus kepada tiga hal tersebut, lanjut Boediono, dapat dilihat pada negara-negara di Asia Timur, seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan China.
"Ini yang tampaknya dilakukan negara-negara Asia Timur. Mereka melaksanakan prioritas pembangunan secara serius berkesinambungan dan dengan fokus yang jelas," katanya.
Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) itu menjelaskan bahwa kunci mewujudkan produktivitas yang pertama yaitu membangun insan melalui pendidikan dan kesehatan sebagai program terpadu, serta dapat dimulai dari generasi muda agar negara mendapatkan kualitas sumber daya manusia unggul.
Hal kedua, menurut dia, pembangunan institusi yang diwujudkan dengan reformasi birokrasi sebagai alat untuk mengarahkan pembangunan ekonomi. Perbaikan birokrasi juga sebaiknya menyentuh institusi politik, mengingat kebijakan ekonomi yang diputuskan merupakan hasil dari proses politik.
Kemudian, dikemukakannya, hal ketiga adalah pembangunan infrastruktur sebagai jaringan pendukung kegiatan ekonomi dan landasan dari kemajuan ekonomi suatu bangsa.
"Tanpa pembangunan infrastruktur itu, tidak akan ada kemajuan yang berarti. Infrastruktur memang memakan waktu cukup panjang, dari perencanaan sampai pelaksanaan," kata Boediono.
Ia menilai pemerintah saat ini sudah mulai melakukan pembangunan terkait tiga hal tersebut. Kebijakan tersebut harus menjadi prioritas dan dilakukan berkesinambungan.
"Ini tidak bisa dilakukan dalam cakrawala perencanaan tahunan tegantung pada anggaran atau lima tahunan. Dalam konstelasi sistem politik kita, bagaimana kita memasukkan praktik yang bisa mendukung ketiga pembangunan tersebut secara berkesinambungan. Ini hal yang perlu dipikirkan bersama," demikian Boediono.
Baca juga: Boediono: saya lakukan yang terbaik bagi bangsa