Jayapura (Antaranews Jambi) - Komandan Yonif 328/DGH Mayor Inf Erwin Iswari mengatakan, masyarakat sangat antusias bila diajak ikut patroli sekaligus melihat kondisi patok di perbatasan RI-Papua Nugini (PNG).
Walaupun demikian tidak semua patroli ke patok batas melibatkan masyarakat, karena ada yang kondisinya memang harus berjalan kaki dengan waktu sekitar tiga jam.
Patok batas yang menjadi tanggung jawab Yonif 328 terletak di Bewani, Skow, Muara Tami, Mosso, Scofro Lama dan Scofro Baru, kata Mayor Iswari, di Jayapura, Rabu.
Dikatakannya, saat melaksanakan patroli ke patok di MM 2.3 yang berlokasi di Skofro Lama, Kabupaten Keerom, sekitar 28 warga dari Scofro Lama, Kampung Yetti, Kampung Arso Timur, dan anggota polisi yang bertugas di Pospol Ujung Karang dilibatkan.
Padahal perjalanan menuju patok MM 2.3 tidak mudah, karena harus ditempuh sekitar tiga jam dengan menyeberangi sungai.
"Memang tidak mudah mencapai lokasi patok yang menjadi batas negara khususnya RI-PNG," kata Iswari.
Kepala Distrik Arso Timur David seusai mengikuti patroli menyampaikan ucapan terima kasih atas pengalaman ini, karena baru pertama kali mengikutinya.
"Saat berada di patok MM 2.3, kami sempat membantu anggota membersihkan area di sekitar kawasan patok yang ditutupi tumbuhan liar," ujar David pula.
Baca juga: Batalion Infantri 126/KC patroli patok di perbatasan Indonesia-PNG
Baca juga: Satgas Pamtas darat RI-PNG temukan lima patok
Walaupun demikian tidak semua patroli ke patok batas melibatkan masyarakat, karena ada yang kondisinya memang harus berjalan kaki dengan waktu sekitar tiga jam.
Patok batas yang menjadi tanggung jawab Yonif 328 terletak di Bewani, Skow, Muara Tami, Mosso, Scofro Lama dan Scofro Baru, kata Mayor Iswari, di Jayapura, Rabu.
Dikatakannya, saat melaksanakan patroli ke patok di MM 2.3 yang berlokasi di Skofro Lama, Kabupaten Keerom, sekitar 28 warga dari Scofro Lama, Kampung Yetti, Kampung Arso Timur, dan anggota polisi yang bertugas di Pospol Ujung Karang dilibatkan.
Padahal perjalanan menuju patok MM 2.3 tidak mudah, karena harus ditempuh sekitar tiga jam dengan menyeberangi sungai.
"Memang tidak mudah mencapai lokasi patok yang menjadi batas negara khususnya RI-PNG," kata Iswari.
Kepala Distrik Arso Timur David seusai mengikuti patroli menyampaikan ucapan terima kasih atas pengalaman ini, karena baru pertama kali mengikutinya.
"Saat berada di patok MM 2.3, kami sempat membantu anggota membersihkan area di sekitar kawasan patok yang ditutupi tumbuhan liar," ujar David pula.
Baca juga: Batalion Infantri 126/KC patroli patok di perbatasan Indonesia-PNG
Baca juga: Satgas Pamtas darat RI-PNG temukan lima patok