Jambi (ANTARA) - Rektor Universitas Jambi (Unja) Prof H Johni Najwan SH MH Ph.D meminta agar masyarakat Indonesia berperan menjaga suasana kondusif pascaPemilu dengan menghentikan postingan yang memecah belah di media dan mengajak mengalirkan energi positif untuk persatuan dan kesatuan bangsa.
"Marilah hentikan postingan-postingan yang negatif dan memecah belah itu, alirkan energi yang ada secara positif untuk sama-sama mengawal hasil Pemilu 2019 secara konstitusional," kata Prof Johni Najwan pada saat malam keakraban Universitas Jambi di Jambi, Sabtu malam.
Ia menyebutkan, proses Pemilu 2019 telah bergulir dan secara umum semuanya telah dilakukan semaksimal mungkin oleh penyelenggara Pemilu baik di tingkat pusat hingga daerah.
Sementara tahapan Pemilu 2019 saat ini sudah bergulir dalam proses rekapitulasi baik mulai di tingkat PPK, KPU kabupaten/kota dan selanjutnya ke tingkat provinsi dan nasional.
"Pemungutan suara sudah bergulir, penghitungan sedang dilakukan. Maka sebagai masyarakat yang menghormati konstitusi maka tunggu hasilnya pada 22 Mei mendatang. Itulah pilihan rakyat Indonesia dan harus kita hormati bersama," kata Johni Najwan.
Pada kesempatan itu, rektor menyampaikan bahwa postingan-postingan yang bernada keberpihakan kepada kandidat melalui media sosial saat ini sudah sangat banyak, bahkan tidak sedikit yang isinya potensial memecah belah dan berkonten negatif.
Ia menegaskan, memberikan pilihan dalam Pemilu dan Pemilihan Presiden adalah sebuah yang proses pemilihan umum. Namun setelah itu semuanya harus kembali kepada kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), energi dicurahkan untuk persatuan dan kemajuan bangsa serta negara.
"Kepada seluruh keluarga besar Unja umumnya bagi masyarakat, saya berharap untuk tidak membuat postingan-postingan yang bisa memecah belah. Mari kita satukan kembali semangat dalam kerangka persatuan dan kesatuan," kata Rektor.
Pada kesempatan itu ia mengapresiasi kepada para penyelenggara Pemilu 2019, termasuk kepada para "Pahlawan Demokrasi" atau perugas pemilu yang gugur saat menjalankan tugas Pemilu 2019.
"Tentu masih ada yang tidak sempurna, namun semuanya sudah berusaha melakukan yang terbaik," kata Rektor Unja itu menambahkan.