Jayapura (ANTARA) - Pencaharian hari kelima helikopter MI 17 yang hilang sejak Jumat (28/6) terkendala cuaca yan sering kali berubah cepat.
Tim SAR gabungan tidak dapat bertugas maksimal akibat cuaca yang sering kali berubah dengan cepat, termasuk Kamis (4/7), kata Komandan Lanud Silas Marsma TNI Tri Bowo kepada Antara, Kamis.
Dikatakan, dari laporan yang diterima cuaca sering kali dengan cepat berubah hingga menghambat upaya pencaharian termasuk melalui udara.
“Hingga hari keenam belum ada laporan tentang ada petunjuk tentang keberadaan helikopter milik TNI AD yang membawa 12 orang termasuk penumpang dan crew,” kata Marsma TNI Tri Bowo.
Sementara itu Danrem 172 PWY Kol Inf Binsar Sianipar secara terpisah mengaku, sejak Rabu (3/7) tim SAR gabungan tidak bisa melakukan pencaharian melalui udara akibat cuaca buruk.
"Tadi sempat salah satu heli terbang namun kembali lagi ke Oksibil akibat cuaca buruk," kata Sianipar.
Helikopter MI 17 dengan nomor registrasi HA-5138 yang membawa 12 penumpang beserta crew yang sebelumnya terbang ke Okbibab untuk melakukan pengiriman logistik kepada prajurit yang bertugas di wilayah tersebut. Okbibab, merupakan salah satu distrik atau kecamatan di Papua yang berbatasan dengan Papua Nugini (PNG). Sekitar pukul 11.44 WIT heli terbang ke Jayapura dan sesaat setelah terbang, yakni pukul 11.49, pilot sempat mengucapkan terima kasih setelah melaporkan terbang di ketinggian 7.800 feet, 6 notical mile ke utara.
Adapun nama crew helikopter milik TNI AD yakni Kapten CPN Aris (pilot), Lettu CPN Bambang (pilot), Lettu CPN Ahwar (co pilot), Serka Suriyatna, Serda Dita, Praka Dwi Purnomo dan Pratu Aharul.
Sedangkan anggota satgas pamtas Yonif 725/WRG yang ikut dalam helikopter tersebut yaitu Serda Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddin dan Prada Tegar Hadi Sentana.