Jakarta (ANTARA) - Perum Bulog menyatakan sedang menunggu pasokan gula kristal putih (GKP) atau gula konsumsi yang diimpor sebanyak 50.000 ton guna menstabilisasi harga komoditas tersebut yang saat ini masih terpantau tinggi.
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh di Jakarta, Rabu, mengatakan gula impor tersebut akan masuk dalam dua pekan, untuk kemudian dipasok ke sejumlah wilayah, termasuk DKI Jakarta melalui kegiatan operasi pasar.
Dalam operasi pasar tersebut, rencananya Bulog akan menjual gula seharga Rp10.500 per kilogram pada level konsumen.
"Nanti kalau barang (gula) Bulog masuk, kita akan jual seharga Rp10.500, sesuai kesepakatan kami dengan Pemerintah," kata Tri pada Operasi Pasar di Kramat Jati Jakarta.
Gula kristal putih siap konsumsi yang diimpor tersebut rencananya didatangkan dari India atau Thailand. Pemenuhan kebutuhan gula melalui impor ini untuk menekan harga gula yang masih tinggi, serta mengantisipasi kebutuhan konsumsi menjelang Ramadhan-Lebaran mendatang.
Sebelumnya, Pemerintah juga telah memutuskan penugasan impor gula mentah atau raw sugar sebanyak 29.750 ton kepada Perum Bulog melalui anak perusahaannya, yakni PT Gendhis Multi Manis.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga rata-rata gula pasir nasional hingga Rabu (18/3) ini sudah mencapai Rp16.750 per kilogram.
Sementara itu di DKI Jakarta, harga rata-rata gula pasir tembus di level Rp17.350 per kilogram Harga tersebut lebih tinggi dibandingkan harga acuan tingkat konsumen sebesar Rp12.500 per kg.
Untuk menekan harga gula yang semakin tinggi, pada Rabu ini, Bulog menggandeng Dinas Perdagangan DKI Jakarta dan pelaku usaha dari Gulaku untuk melakukan operasi pasar dengan memasok sekitar 10 ton gula pasir seharga Rp12.500 per kg.
Operasi pasar untuk sejumlah bahan pokok, yakni beras, gula, tepung terigu, hingga minyak goreng tersebut dilakukan secara serentak di lima pasar DKI Jakarta, yakni Pasar Kramat Jati, Pasar Cempaka Putih, Pasar Mampang, Pasar Koja dan Pasar Tomang Barat.
Namun demikian, Bulog membatasi pembelian gula pasir hanya 2 kilogram per konsumen. Untuk komoditas lainnya, Bulog tidak membatasi jumlah pembelian.
"Tidak ada (pembatasan), sebebas mungkin, kecuali gula. Saat ini pasokan masih dalam perjalanan. Hari ini per konsumen (dibatasi) 2 kg setiap pembelian," kata Tri.
Baca juga: Stabilisasi harga, Bulog gelontorkan stok beras-gula di lima pasar DKI
Baca juga: Mentan sebut harga gula dan bawang mahal karena "panic buying"