Jambi (ANTARA) - Di tengah persiapan musim tanam, lahan padi masyarakat di Jambi hingga saat ini masih terendam genangan air.
"Musim tanam kita Mei nanti. Sekarang lahan petani sebagian juga masih terendam," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi Amir di Jambi, Selasa.
Petani padi di Kota Jambi saat ini tengah dalam persiapan musim tanam. Musim tanam mulai berlangsung pada Mei 2020 nanti. Namun saat ini kondisi lahan padi petani di Kota Jambi tengah terendam.
Lahan padi di Kota Jambi saat ini masih ada sekitar 800 hektar. Jumlah tersebut tersebar di beberapa kecamatan dalam Kota Jambi. Diantaranya di Kecamatan Telanaipura, Danau Teluk, Pelayangan dan Kecamatan Jambi Timur.
Dalam persiapan musim tanam, sebagian petani saat ini tengah melakukan penyemaian benih padi. Harapannya lahan pertanian masyarakat yang terendam akan surut saat memasuki musim tanam yang tinggal menghitung hari.
Musim tanam di Kota Jambi hanya terjadi satu kali dalam satu tahun. Berbeda dengan musim tanam di Kota dan Kabupaten lainnya dalam Provinsi Jambi yang terjadi dua hingga tiga kali musim tanam.
Hal itu disebabkan oleh kondisi alam di Kota Jambi. Lahan padi warga di Kota Jambi kerap terendam banjir dan dilanda musim kemarau, sehingga masyarakat hanya bisa menanam padi satu kali dalam satu tahun.
"Kita setahun hanya bisa sekali tanam, penyebabnya faktor alam kita," kata Amir.
Pemerintah Kota Jambi menargetkan hasil pertanian padi di Kota Jambi pada tahun 2020 ini sebesar 5,2 ton per hektar. Pada tahun lalu, target produksi padi tersebut tidak tercapai karena dilanda musim kemarau. Pada tahun 2019 produksi padi di Kota Jambi hanya 4,8 ton per hektar.