Jakarta (ANTARA) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menghubungi seorang petugas Pendamping Desa di Jambi yang menjadi korban begal ketika mengawal penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa.
"Sabar ya, mudah-mudahan mendapat ganti yang lebih dari Allah SWT. Apalagi dalam perjalanan untuk berbakti kepada masyarakat desa yang di dampingi. Salam untuk keluarga semua, salam untuk pendamping desa yang lain," kata Mendes PDTT ketika berbicara dengan Nina melalui sambungan telepon.
Mendapat telepon dari pria yang akrab disapa Gus Menteri itu, Nina mengaku gugup ketika menceritakan kronologi peristiwa pembegalan yang menimpa dirinya.
Baca juga: Mendes beri selamat pendamping desa antar anak jadi lulusan terbaik
Baca juga: Mendes PDTT isi kekosongan ribuan tenaga pendamping desa
Menurut kisahnya kepada Gus Menteri, dia sedang mengawal BLT Dana Desa ke Desa Bukit Bumi Raya dan karena jarak yang jauh memutuskan memilih jalur alternatif yang cenderung sepi.
Di sana dia diikuti oleh satu motor dengan dua pria berboncengan dan ketika jatuh karena panik kedua orang itu kemudian menodongkan sebilah pisau untuk membuat Nina menyerahkan tas dan motornya.
Mendengar hal itu, Gus Menteri mendorong dia untuk membuat laporan ke polisi dan menyertakan barang bukti serta membuat sketsa gambar untuk membantu penyelidikan.
Terkait hal itu, Gus Menteri berharap ada aksi solidaritas berupa penggalangan bantuan untuk Nina, mengingat dia tertimpa musibah saat menjalankan tugas negara.
"Nina perlu diperhatikan dan dapat bantuan. Sebaiknya ada aksi solidaritas untuk itu," kata Gus Menteri usai berbicara dengan Nina.
Sementara itu, reaksi Gus Menteri menelpon Nina itu mendapat respons positif dari warganet yang rata-rata memuji perhatiannya kepada para Pendamping Desa.
Baca juga: Mendes pastikan gaji pendamping desa naik
Baca juga: Mendes PDTT perjuangkan kenaikan gaji Pendamping Lokal Desa