Jambi (ANTARA) - Pusat Kajian Demokrasi dan Kebangsaan (Pusakademia) Provinsi Jambi menyatakan pola preemtif dan preventif dapat menjadi solusi untuk memberantas kegiatan penambangan emas tanpa izin (PETI) yang terjadi di beberapa kabupaten di daerah itu.
"Pola preemtif (pembinaan) preventif (pencegahan) melalui pendekatan kesejahteraan sesuai kondisi sosial kearifan lokal sangat efektif dilakukan," kata Direktur Pusakademia Jambi Mochammad Farisi di Jambi, Selasa.
Pola preemtif dan preventif yang dilakukan yakni melakukan rakor dengan pemerintah daerah, akademisi, APDESI, tokoh masyarakat dan stake holder lainnya untuk memetakan persoalan konflik PETI. Kemudian melaksanakan berbagai program solusi, diantaranya bersama dinas perikanan melaksanakan budidaya perikanan bagi warga untuk memanfaatkan kearifan lokal lubuk larangan dengan memberikan bantuan penebaran benih ikan.
Selain itu juga ada solusi ekonomi kreatif pengembangan usaha mikro kecil menengah dengan ternak lebah madu.
"Upaya tersebut telah dijalankan oleh Polres Merangin dalam pembinaan masyarakat di sekitar wilayah PETI," kata Mochammad Farisi.
Menurut Mochammad Farisi inovasi tersebut yang harus terus dilakukan. Selain penegakan hukum represif sebagai pilihan terakhir, juga dilakukan edukasi untuk merubah pola pikir masyarakat dengan menjaga kelestarian hutan, sungai dan lingkungan. Serta memberikan solusi kreatif untuk menambah penghasilan ekonomi masyarakat.
Secara umum hampir setiap kecamatan di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi memiliki potensi emas dan telah dikelola sejak lama oleh masyarakat dengan menggunakan alat yang sederhana. Aktifitas PETI yang dilakukan menggunakan alat berat konstruksi secara massif diperkirakan dimulai sejak tahun 2011 yang berada di Kecamatan Pangkalan Jambu.
Di kecamatan itu dari total luas lahan pertanian 1.200 hektar, 630 630 dirusak oleh kegiatan PETI. Awal penambangan 2011 dilokasi sampai terdapat 300 ekscavator, setelah lahan yang ditambang habis kemudian alat berat dipindahkan ke kecamatan lain. Tidak hanya di Kabupaten Merangin, namun aktifitas PETI turut terjadi di aliran Sungai Batanghari, seperti yang dilakukan masyarakat di Kabupaten Batanghari.
Sebelumnya Pusakademia Jambi telah melakukan diskusi terfokus atau Focus Group Discusion (FGD) bersama pihak pihak terkait membahas permasalahan dan solusi pemberantasan PETI di daerah itu. Dimana pola preemtif dan preventif merupakan pola yang dinilai tepat untuk memberantas PETI yang terjadi di beberapa wilayah di Provinsi Jambi.
