Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim menargetkan pada tahun 2021 sebanyak 75.000 guru bisa mengikuti bimbingan teknis Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, yang disingkat PembaTIK.
Nadiem mengemukakan bahwa pandemi COVID-19 telah menunjukkan besarnya peran teknologi dalam memastikan anak bisa mengikuti kegiatan pendidikan pada saat pembelajaran tatap muka tidak mungkin dilakukan.
"Saat ini kita bersiap menjalankan pembelajaran tatap muka terbatas yang mengharuskan sekolah menyediakan layanan pendidikan secara luring maupun daring, dan kami pun menyadari pentingnya literasi digital," katanya.
Ia mengatakan bahwa pemerintah berusaha meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi lewat program PembaTIK.
Bimbingan teknis PembaTIK merupakan bagian dari upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meningkatkan literasi dan kompetensi guru dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK), yang selanjutnya diharapkan membantu guru menerapkan model pembelajaran berbasis TIK.
PembaTIK diterapkan mengacu pada kerangka kerja peningkatan kompetensi TIK pada guru dari Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).
"Ini adalah program bimbingan teknis yang mengacu pada model kompetensi guru rancangan UNESCO, dengan memanfaatkan portal rumah belajar sebagai medianya," kata Nadiem.
Para guru peserta program PembaTIK 2021 akan melalui empat tingkatan pelatihan mulai dari level literasi, level implementasi, level kreasi, hingga level berbagi dan berkolaborasi dalam menghasilkan materi pembelajaran.
Guru yang terpilih sebagai peserta terbaik dalam program PembaTIK akan ditunjuk sebagai sahabat rumah belajar dan berhak mengikuti seleksi Duta Rumah Belajar.
Baca juga:
Kemendikbud kembali selenggarakan PembaTIK pada 2021
Nadiem: Guru PembaTIK merupakan bibit guru penggerak