Palembang (ANTARA) - Ketua Satuan Tugas COVID-19 Doni Monardo meminta Pemprov Sumsel menjaga tren penurunan kasus aktif pasca-Idul Fitri 1442 H dengan meningkatkan pengawasan dan koordinasi multipihak.
Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo di Palembang, Sabtu, mengatakan grafik lima indikator kasus di Sumsel yakni kasus positif, sembuh, meninggal, aktif dan BOR saat ini mulai mengalami perbaikan.
"Tiga minggu lalu kami termasuk juga presiden dan Mendagri sempat khawatir karena kasus di Sumsel meningkat dan ditambah munculnya varian baru," ujarnya saat meninjau posko tes acak antigen di Terminal Alang-Alang Lebar Palembang.
Menurut dia, indikator keterisian rumah sakit (BOR) di Sumsel menjadi salah satu yang mengalami perbaikan, yakni saat ini hanya 45 persen dari tiga pekan sebelumnya mencapai 62 persen.
Selain itu jumlah kasus aktif di Sumsel saat ini juga sudah berada di bawah 1.000 kasus per hari dari sebelumnya mencapai 1.200-1.300 kasus per hari saat bulan Ramadhan
Ia mengimbau seluruh pihak tetap waspada dan tetap berkoordinasi dalam pengendalian COVID-19 karena grafik kasus pasca-lebaran belum stabil sepenuhnya.
"Kalau sampai pertengahan Juni kasus aktif harian stabil dan BOR di bawah 50 persen baru kita bisa sedikit tenang, tapi kasus meningkat lagi maka hati-hati karena pengalaman kita tahun lalu kasus aktif, BOR dan meninggal meningkat," jelas Doni.
Sementara Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan jajarannya terus memperkuat disiplin penerapan protokol kesehatan untuk mendorong grafik kasus COVID-19 segera melandai.
"Kami apreasiasi kepada masyarakat masih patuh dengan prokes, kita sepakat prokes menjadi kunci keluar dari krisis COVID-19," kata Deru.
Pihaknya juga menyampaikan terima kasih karena Satgas COVID-19 Nasional memberikan perhatian khusus untuk Sumsel dalam membantu menekan penambahan kasus positif.
Sempat dikhawatirkan menyusul varian baru, Sumsel jaga tren penurunan kasus pasca lebaran
Minggu, 23 Mei 2021 7:28 WIB