Jakarta (ANTARA) - Ketua DPD AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengapresiasi inovasi Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta yang berhasil menemukan teknologi alat penyimpanan vaksin COVID-19 yang disebut Smart Vaccine Tube.
Menurut dia inovasi teknologi yang ditemukan UGM itu patut menerima perhatian agar dapat dikembangkan ke depannya.
Ia meniIai menilai Smart Vaccine Tube amat berguna bagi pemerintah dalam mendistribusikan vaksin ke daerah-daerah terpencil yang membutuhkan waktu penyaluran.
"Alat ini dapat digunakan untuk pendistribusian ke daerah-daerah terpencil dan kepulauan yang memerlukan waktu berhari-hari di dalam perjalanan," katanya.
Dengan alat yang mampu menjaga suhu 2-8 derajat Celcius itu, kata dia, sehingga vaksin dapat disalurkan dengan aman meski memiliki waktu distribusi yang lama dan dapat mempercepat pencapaian vaksinasi untuk mendapatkan kekebalan kelompok akan COVID-19.
Temuan itu, katanya, dapat mengakselerasi program vaksinasi dengan kemampuan menjangkau ke seluruh daerah.
Dia berharap inovasi teknologi penyimpanan vaksin itu dapat dikembangkan lebih lanjut karena akan mempermudah jangkauan vaksin ke setiap daerah termasuk wilayah tertinggal, terdepan dan terluar atau 3T.
"Terkait dengan hal ini, sebagaimana permintaan BPOM agar vaksin terjaga mutunya hingga di pelosok desa, teknologi ini dapat dijadikan jawaban. Tinggal perlu segera difinalisasi mengenai kapasitas dan keunggulan teknologi tersebut," demikian LaNyalla.
Baca juga: Alat deteksi COVID-19 "GeNose" UGM mandapat izin edar
Baca juga: Hutan Wanagama UGM mulai digunakan tempat isolasi pasien COVID-19
Baca juga: UGM minta masyarakat tidak terjebak membeli "GeNose" di toko daring