Jambi (ANTARA) - Ribuan kolam "bioflok" budidaya lele di Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muarojambi Provinsi Jambi dan pengelolanya PT Darsa Haria Darussalam (DHD) Farm Mitra Indotama dilaporkan para penanam modal ke Polda Jambi.
Aristoni pemilik lahan kolam lele menyebutkan kolam bioflok itu tak terurus sejak Agustus 2021.
"Hampir tiga bulan bulan ikan lele ini tak diurus dan biarkan saja," kata Aristoni.
Selain di Muarojambi, program budidaya lele serupa juga berada di beberapa lokasi di Provinsi Jambi, seperti di Kabupaten Sarolangun, Kerinci, Bungo, Merangin dan Tanjung Jabung Barat.
Kondisi kolam kini terbengkalai rumput sekitar kolam yang mulai menyemak, air kolam yang pernahtak diganti dan ikan ele di dalam kolam sangat kurus karena tak pernah dikasih makan,
Investasi kolam lele ini sudah berjalan sejak 2019 akhir lalu, dan baru mulai Agustus 2021 mangkrak.
Akibatnya ada 50 karyawan di PT DHD Cabang Jambi yang mengurus budidaya lele di sana, akhirnya pulang ke rumah masing-masing, karena tak ada kejelasan dari perusahaan, mengenai gaji mereka.
Sementara itu perkembangan terakhir, para mitra bisnis atau pemodal kegiatan plasma budidaya ikan lele itu merasa dirugikan dan melaporkan pihak perusahaan itu ke Mapolda Jambi.
Ribuan kolam lele di Murojambi terbengkalai, pengelolanya PT DHD dilaporkan ke Polda Jambi
Selasa, 19 Oktober 2021 20:56 WIB