Jambi (ANTARA) - Wakapolda Jambi Brigjen Pol Yudawan menggoreskan coretan sebagai tanda dimulainya lomba Bhayangkara Mural Festival tahun 2021 di lapangan tennis indoor Disdik kota Jambi, Sabtu.
Lomba Bhayangkara Mural Festival secara nasional ini gelar Mabes Polri yang diikuti 34 provinsi termasuk di Provinsi Jambi sekaligus dalam rangka HUT Humas Polri ke 70 Tahun.
Khususnya di Jambi, Lomba Bhayangkara Mural Festival ini diikuti 15 peserta, terdiri dari dua peserta dari Kabupaten Merangin, dan satu peserta dari Kabupaten Batanghari dan selebihnya dari Kota Jambi.
Pada lomba mural kali ini ada lima sub tema yang diusung, mulai dari peduli sesama di masa Pandemi Covid-19, bersama menjalankan Protokol Kesehatan (Prokes), Indonesia sehat dan kuat, bebas dari Covid-19 dan bersama menjaga Indonesia.
Wakapolda Jambi Brigjen Pol Yudawan mengatakan, Polda Jambi mengadakan lomba mural untuk dalam rangka HUT ke 70 Humas Polri, yang kedua memiliki kreativitas para peserta yang membuat coretan-coretan ataupun lukisan.
"Ini kita coba salurkan agar lebih kreatif, dengan demikian kita akan menyampaikan kepada masyarakat bahwa mural itu tidak semuanya baik, tetapi juga dibutuhkan dalam rangka membangun kreativitas anak bangsa sama menjaga kesatuan republik Indonesia ini," katanya.
Menurut Wakapolda, dalam kegiatan ini juga diikuti oleh seluruh peserta dari 34 jajaran Polda di Indonesia secara serentak dan InsyaAllah dengan berbekal kreativitas yang ada sama-sama kita bisa meningkatkan kegiatan positif yang berada di masyarakat.
Wakapolda juga mengucapkan terima kasih kepada Walikota dan seluruh hadirin sudah mendukung kegiatan ini.
"Sama-sama kita dukung dan kita berdayakan semua potensi yang ada di masyarakat kita khususnya dalam bidang seni melukis dan sebagainya," kata Yudawan.
Pantauan di lapangan tenis di Kota Jambi beberapa peserta yang mengikuti festival mural ini, mulai melukis dengan menuangkan pesan dan kesan terkait penanganan Covid-19.
Seperti misalnya peserta dari Kabupaten Merangin, Rio Febrian bersama rekannya melukiskan tentang Tenaga Kesehatan (Nakes) yang berjibaku menjadi garda terdepan penanganan pasien Covid-19.
"Ini menggunakan gambar sosok Nakes sedang dengan tulisan "kamu di rumah saja, biar kami yang berjuang" dengan tujuan agar mural ini dapat menyadarkan masyarakat dan mengurangi beban Nakes," ujarnya.
Menurut rekan Rio Febrian, kabupaten Merangin sendiri pernah menjadi Zona Merah Covid-19 dan kegiatan sekolah hanya berani, sedangkan Nakes terbatas.
Selanjutnya peserta dari Universitas Islam Negeri (UIN) Riska Tamara bersama Rahma Septiani juga menyampaikan ekspresinya melalui lukisan yang mereka buat dalam festival bhayangkara mural tersebut.
"Ini ada gambar anak kakak adik yang membuktikan, yang menyuarakan agar masyarakat patuh terhadap Prokes, nah untuk orang tua kita juga harus menjalankan Prokes, meskipun kasus sudah melanda sekarang ini, jangan lengah," katanya.