Jakarta (ANTARA) - Pemerintah terus mendorong sektor pariwisata, khususnya pengembangan desa wisata berdaya saing global, sebagai upaya untuk meningkatkan penerimaan devisa dan penyerapan tenaga kerja nasional.
Dalam kesempatan ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat, termasuk 3.419 desa wisata dari seluruh Indonesia, dan desa wisata yang masuk 50 besar terbaik.
"Saya harap, setiap desa atau daerah perlu untuk mencermati sektor-sektor strategis dan potensial yang dapat dikembangkan atau diangkat untuk bisa memberikan nilai manfaat serta menghasilkan produktivitas yang tinggi bagi perkembangan daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Airlangga.
Sebagai informasi, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mencapai 510.246 kunjungan pada Agustus 2022, yang merupakan capaian tertinggi dalam satu tahun terakhir.
Selain itu, lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum tumbuh 9,76 persen year on year (yoy) pada triwulan II- 2022.
Sehingga, capaian ini pun berdampak terhadap perekonomian Indonesia yang tumbuh cukup resilien di atas 5 persen selama tiga kuartal terakhir, diiringi tingkat inflasi yang masih terkendali di tengah lonjakan inflasi di berbagai negara.
"Kita bersyukur pariwisata Indonesia menurut World Economic Forum naik pesat. Hanya dalam waktu 18 bulan, peringkat wisata Indonesia melesat ke urutan 32, dari sebelumnya di urutan 44. Untuk pertama kalinya Indonesia berada di atas Malaysia, Thailand, dan Vietnam dalam Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) 2021,” ujar Airlangga.
Lebih lanjut, Airlangga berpesan agar semua pihak dapat memanfaatkan momentum pertumbuhan sektor pariwisata secara optimal.
Menurut dia, semua pihak perlu terus berinovasi mewujudkan desa wisata berdaya saing global, sehingga dapat menarik wisatawan mancanegara, serta mampu bersaing di tingkat global.
"Dari desa untuk Indonesia bangkit," katanya.