Jambi (ANTARA) -
Polda Jambi dan jajaran langsung meningkatkan pengamanan pasca ledakan bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Polrestabes Bandung, Rabu pagi (7/12).
Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono langsung cepat melakukan langkah antisipasi pasca ledakan bom di Bandung tersebut. Selain memerintahkan meningkatkan pengamanan dan penjagaan kantor, dia juga meminta masyarakat Jambi tetap tenang.
"Percayakan kepada Polri untuk menangani perkara ini. Masyarakat silakan untuk beraktifitas secara normal," kata Kapolda Jambi Inspektur Jendral Polisi Rusdi Hartono, Rabu.
Pantauan di lapangan pos penjagaan di pintu masuk Polda Jambi dijaga petugas dengan senjata lengkap.
Setiap tamu yang masuk ke Polda Jambi diperiksa dengan sangat ketat oleh petugas piket di pos penjagaan. Tas dan barang barang tamu dicek petugas dengan teliti.
Menurut Rusdi, pasca ledakan bom bunuh diri di Bandung, dia langsung memerintahkan piket penjagaan selalu standby dan waspada dan selektif betul terhadap tamu yang datang.
"Penjagaan kita perkuat, selalu waspada namun tetap tenang," katanya.
Dia juga menyampaikan pihaknya prihatin dengan aksi ledakkan bom di Bandung tersebut.
"Kita harus tetap tenang, tapi tetap harus meningkatkan kewaspadaan dan pengamanan," katanya.
Aksi teror bom bunuh diri terjadi di Mapolsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, pada Rabu pagi, pukul 08.20 WIB. Kejadian itu menyebabkan 11 korban yang timbul akibat bom bunuh diri tersebut. Dari 11 orang itu, satu anggota polisi tewas akibat bom, sedangkan 10 orang lainnya mengalami luka-luka.
Selanjutnya polisi bakal melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) setelah sterilisasi lokasi selesai. Untuk itu ia pun memohon masyarakat untuk menunggu polisi mengungkap peristiwa itu maupun identitas pelaku bom bunuh diri.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polda Jambi perkuat penjagaan setelah bom Polsek Astana Anyardi