Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi menilai langkah intervensi yang dilakukan pemerintah daerah setempat dalam rangka pengendalian inflasi pangan terutama cabai merah dinilai berhasil.
" Kalau lihat data, intervensi tersebut berhasil," kata Kepala BPS Provinsi Jambi Agus Sudibyo di Jambi, Senin (2/1).
Dia menjelaskan secara year on year, pada Desember 2022 cabai merah di Kota Jambi dan Muaro Bungo mengalami deflasi masing-masing sebesar 0,049 persen dan 0,045 persen.
Ke depan, kata dia, pemerintah daerah dalam melakukan intervensi harga harus berdasarkan data. Jika bahan pangan hortikultura itu komoditas yang tidak tahan lama, artinya jika didatangkan dari wilayah lain maka tidak bertahan lama. Sehingga koordinasi dengan dinas pertanian ketahanan pangan untuk menanam cabai tidak berbarengan agar masa panen tidak serentak.
" Agar panen tidak serentak agar masa tanam diatur sehingga jika daerah ini panen maka jarak beberapa bulan lagi ada daerah lain yang panen," katanya.
Belajar dari tahun sebelumnya cabai merah dan cabai rawit memberikan andil besar untuk inflasi didaerah itu.
"Seperti yang sedang dilakukan Pemda saat ini menanam cabai di banyak lokasi, tapi harus mengatur masa tanam," katanya.
BPS Provinsi Jambi mencatat, pada Desember 2022, tingkat inflasi Month to Month gabungan 2 Kota IHK (Kota Jambi dan Kota Muara Bungo) yang terbentuk sebesar 0,77 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 113,94 pada November 2022 menjadi 114,82 pada Desember 2022.
Sementara itu tingkat inflasi year to date dan inflasi year on year gabungan 2 kota IHK sebesar 6,35 persen.
" Secara month to month beberapa komoditas yang dominan inflasi di Kota Jambi yakni daging ayam ras, cabai merah, rokok kretek filter, telur ayam ras dan cabai rawit sedangkan di Bungo inflasi tertinggi yakni daging ayam ras, cabai merah, emas perhiasan, telur ayam ras dan rokok kretek filter," katanya menyebutkan.
Secara year on year, di Kota Jambi komoditas penyumbang inflasi yakni bensin sebesar 1,05 persen, angkutan udara 0,7 persen, bahan bakar rumah tangga 0,6 persen, beras 0,4 persen dan mobil 0,3 persen.
Sementara itu, di Muaro Bungo komoditas penyumbang inflasi yakni bensin sebesar 1 persen, beras sebesar 0,8 persen, bahan bakar rumah tangga sebesar 0,3 persen, rokok kretek filter sebesar 0,2 persen dan angkutan udara sebesar 0,2 persen.
Wali Kota Jambi Syarif Fasha mengatakan Pemkot Jambi telah melakukan berbagai langkah guna pengendalian inflasi. Khusus untuk komoditas cabai, Pemda sudah melakukan intervensi salah satunya dengan gerakan payo menanam cabai.
Program ini sudah mendapatkan hasil, dimana beberapa waktu lalu Pemkot Jambi bersama kelompok tani sudah melakukan panen cabai perdananya.
" Kami Pemkot terus melakukan langkah-langkah pengendalian inflasi bukan saja untuk komoditas cabai, nun juga komoditas penyumbang inflasi lainnya seperti beras dengan gerakan membeli beras lokal bagi ASN dan bantuan subsidi BBM bagi angkutan kota," katanya menegaskan.