Jambi (ANTARA) - Pemerintah provinsi (Pemprov) Jambi siap menggelar Operasi Pasar (OP) untuk mengendalikan laju inflasi di daerah setempat yang bergejolak dalam beberapa pekan terakhir.
Sekretaris Daerah Provinsi Jambi Sudirman di Jambi, Selasa, mengatakan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) disebutkan angka inflasi Jambi sebesar 6,35 persen.
Upaya Pemprov Jambi menggelar OP ini juga untuk merespon arahan dari Mendagri Tito Karnavian yang menyarankan agar daerah yang masih tinggi angka inflasinya segera menggelar Operasi Pasar yang tepat sasaran.
Pemerintah pusat mengizinkan pemerintah daerah se-Indonesia untuk melakukan OP yang tepat sasaran.
Arahan ini disampaikan Mendagri dalam rangka pengendalian inflasi secara nasional pada rapat koordinasi secara virtual zoom.
Saat ini masih banyak komoditas pertanian yang harganya masih tinggi seperti beras, bawang merah, cabai, minyak curah, telur ayam ras, jagung, kedelai, gula dan lainnya.
Pemerintah daerah yang akan melakukan OP diharapkan memperhatikan petani agar mereka tidak menelan kerugian.
Pemerintah pusat mengingatkan juga komoditas yang dioperasipasarkan merupakan komoditas yang mengalami lonjakan harga saja.
Untuk itu, Pemda diharapkan memahami dan mengetahui saat panen beberapa komoditas utama seperti cabai, beras, daging ayam ras, bawang merah.
“Cabai, beras terus naik dan mudah-mudahan di awal Februari masih terkendali,” kata dia.
Pemprov Jambi akan melihat pada awal Februari, apakah inflasi bulanan mengalami kenaikan seperti tahun sebelumnya atau dalam batas toleransi, karena ini bakal memberatkan mengingat Februari dan Maret memasuki bulan Ramadhan.
Menurutnya, meski harga sejumlah kebutuhan meningkat, namun sejauh ini belum terjadi kenaikan yang signifikan.
“Sebetulnya ada beberapa komoditas yang naik karena kemarin memasuki hari raya Imlek yakni cabe merah, cabe rawit, bawang, ayam ras, beras dan telur, mudah-mudahan masih batas toleransi sehingga bisa dikawal,” kata dia.