Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN Tedi Bharata mengungkapkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) BUMN berupaya membantu pemerataan pendidikan.
Tedi menambahkan pendidikan merupakan salah satu dari tiga fokus CSR BUMN dengan dua fokus lainnya yakni sektor UMKM dan lingkungan hidup. Upaya memfokuskan CSR BUMN agar program tersebut lebih terarah dan tepat sasaran, sehingga manfaat CSR kepada masyarakat bisa terlihat.
BUMN tidak hanya dituntut untuk memberikan kontribusi secara finansial kepada negara dalam bentuk dividen, namun juga harus memberikan manfaat secara sosial kepada masyarakat.
Hal ini terlihat dari program-program TJSL atau CSR yang BUMN lakukan di berbagai daerah.
Menurut Tedi, pemerataan pendidikan yang baik menjadi salah satu kunci, karena ini erat kaitannya dengan upaya mengatasi kesenjangan ekonomi. Kesenjangan ekonomi akan terjadi kalau dari pendidikannya tidak merata.
"Saya sepakat bahwa untuk pemerataan pendidikan itu penting sekali," katanya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan tujuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) BUMN difokuskan pada pendidikan, lingkungan hidup, dan pendampingan UMKM, untuk menciptakan kontribusi berkesinambungan bagi masyarakat.
Ia mengatakan sekarang mayoritas masyarakat Indonesia didominasi oleh generasi muda, karena itu dalam pendidikan ini bagaimana mendorong, meningkatkan, atau memberikan hal-hal yang terkait pendidikan, seperti beasiswa kepada generasi muda Indonesia.
Pada intinya Kementerian BUMN membangun ekosistem. Transformasi human capital, transformasi juga model bisnis, tetapi CSR-nya juga dilakukan transformasi sehingga ini menjadi satu kesatuan yang baik dan dampaknya bisa dirasakan.