Jambi (ANTARA) - Kantor Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jambi mencatat realisasi belanja Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) di daerah tersebut mencapai Rp9,25 triliun pada semester I-2023.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Jambi Burhani AS di Jambi, Kamis, mengatakan realisasi belanja negara tersebut mencapai 41,81 persen dari target belanja pada tahun 2023 sebesar Rp22,12 triliun.
"Jika dilihat dari jenis belanjanya, semua tumbuh baik belanja pegawai, belanja barang, belanja modal maupun belanja bantuan sosial," katanya.
Burhani menjelaskan belanja pegawai tercatat sudah mencapai Rp1,36 triliun atau sudah mencapai 51,60 persen dari pagu. Jika dibandingkan dengan periode sama tahun 2022, maka belanja pegawai tumbuh 12,47 persen.
Belanja pegawai tumbuh karena ada pembayaran gaji ke-13 pada Juni yang biasa dibayarkan pada Juli. Sebelumnya, pemerintah menetapkan bahwa gaji-13 harus sudah dibayarkan pada Juni 2023.
"Karena pembayaran gaji ke-13 dengan jumlah yang cukup signifikan terutama pada Kementerian Agama, Polri, dan Kementerian Pertahanan," katanya.
Selanjutnya, realisasi belanja barang mencapai Rp1,17 triliun atau mencapai 41,49 persen dari pagu dan tumbuh sebesar 39,86 persen dibandingkan realisasi semester I tahun 2022.
Burhani menyebutkan belanja barang tumbuh karena peningkatan belanja honor output kegiatan pada satuan kerja KPU dan Bawaslu serta bantuan peningkatan kualitas rumah swadaya.
Sementara itu, untuk jenis belanja modal hingga semester I 2023 telah terealisasi sebesar Rp464,9 miliar atau sebesar 17,01 persen dari pagu. Belanja modal tumbuh, salah satunya karena belanja pembebasan lahan kompleks Candi Muaro Jambi.
Kemudian, realisasi belanja bansos sebesar Rp11,44 miliar atau sudah mencapai 43,87 persen dari pagu sebesar Rp26,07 miliar. Belanja bansos meningkat signifikan karena percepatan penyaluran bansos. Untuk Provinsi Jambi, bansos lebih banyak yang disalurkan pada perguruan tinggi seperti beasiswa bidikmisi.
Dalam mendukung pelaksanaan urusan yang telah diserahkan kepada daerah dan desa, belanja APBN juga telah disalurkan dalam bentuk transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp6,23 triliun atau mencapai 44,80 persen.
Adapun realisasi transfer ke daerah tercatat mencapai Rp5,59 triliun dan realisasi dana desa sebesar Rp644,98 miliar. Transfer ke daerah menjadi sumber pendapatan terbesar bagi APBD di Provinsi Jambi dengan porsi sebesar 76,42 persen.
Burhani menyebutkan hal itu menjadi sinyal bahwa kebijakan dan pengelolaan APBN dan APBD harus diselaraskan.
Baca juga: Kemenkeu sebut APBN prioritaskan perlindungan generasi penerus bangsa
Baca juga: DJPb: Kinerja APBN Triwulan I/2023 jadi landasan ekonomi Jambi
Baca juga: Sri Mulyani: APBN harus terjaga sehat dan berkelanjutan
Kemenkeu: Belanja APBN di Jambi capai Rp9,25 triliun semester I-2023
Kamis, 27 Juli 2023 19:01 WIB
Jika dilihat dari jenis belanjanya, semua tumbuh baik belanja pegawai, belanja barang, belanja modal maupun belanja bantuan sosial