New York (ANTARA) - Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB) seiring investor yang tengah menantikan pidato Ketua Fed Jerome Powell untuk mendapatkan petunjuk terkait pertemuan Fed pada Desember mendatang.
Gubernur Fed Lisa Cook mengatakan dia berharap target suku bunga bank sentral saat ini cukup untuk mengembalikan inflasi ke target 2 persen.
"Kami berharap kebijakan ini cukup ketat sehingga kami dapat kembali ke target 2 persen seiring berjalannya waktu. Tetapi kami akan terus waspada untuk memastikan target inflasi tercapai," ujar Cook di Duke University.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS, yang jatuh ke posisi terendah dalam beberapa minggu pada pekan lalu, mulai pulih dan membantu dolar AS pada Senin (6/11).
Suku bunga obligasi bertenor dua tahun naik menjadi 4,9 persen, sedangkan imbal hasil obligasi bertenor 5 dan 10 tahun masing-masing meningkat menjadi 4,6 persen dan 4,65 persen.
Di zona euro, indeks manajer pembelian (PMI) jasa S&P Global/HCOB tidak direvisi pada 47,8 bulan lalu, sejalan dengan prediksi analis, yang turun dari 48,7 pada September dan merupakan level terendah sejak Februari 2021.
Pada akhir perdagangan di New York, euro turun ke 1,0723 dolar AS dari 1,0736. Pound Inggris turun ke 1,2351 dolar AS dari 1,2380 dolar AS.
Sementara itu, dolar AS mencapai 149,9690 yen Jepang, lebih tinggi dari 149,3240 pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,8987 franc Swiss dari 0,8981 franc Swiss.
Selanjutnya, dolar AS menguat menjadi 1,3691 dolar Kanada dari 1,3659 dolar Kanada dan dolar AS menguat menjadi 10,9080 krona Swedia dari 10,8744 krona Swedia.
Sumber: Xinhuauat,