Jambi (ANTARA) - PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Bandar Udara Sultan Thaha Jambi memberikan pelatihan penanggulangan keadaan darurat bagi anggota komite keselamatan penerbangan di bandara tersebut.
Executive General Manager Bandara Sultan Thaha Jambi Siswanto dalam keterangan yang diterima di Jambi, Kamis, mengatakan pihaknya menggelar penanggulangan keadaan darurat dengan sandi siginjai VI dan tema simulasi kecelakaan pesawat udara.
Dengan pelatihan ini, katanya, diharapkan dapat meningkatkan fungsi komunikasi, koordinasi, komando dan anggota komite penanggulangan keadaan darurat dapat bersinergi dengan baik di lapangan dalam upaya penanggulangan keadaan darurat di dalam dan di luar bandara.
Sejalan dengan hal tersebut, latihan ini juga sebagai bentuk implementasi dan menguji sejauh mana prosedur keselamatan penerbangan bandara berjalan dengan baik, ujarnya.
Baca juga: Polresta Jambi amankan tiga petugas bandara terkait pencurian bagasi
Dalam latihan penanggulangan keadaan darurat (PKD) 2023 disimulasikan pesawat Keris Air PK-SGJ type ATR 72-600 dengan total penumpang 45 orang termasuk crew. Latihan tahun 2023 mencakup dua jenis latihan yaitu simulasi kecelakaan pesawat udara (aircraft ditching) dan simulasi darurat medis.
Skenario latihan dimana terdapat salah satu penumpang mengalami gangguan kesehatan. Selanjutnya pesawat mengalami masalah teknis terhadap fuel distribution. Kondisi pesawat yang semakin memburuk awalnya akan mendarat di bandara, pilot memutuskan mendarat darurat di perairan Danau Sipin, Kota Jambi.
Latihan atau simulasi dirancang mendekati keadaan yang sebenarnya dan secara langsung dipimpin oleh Executive General Manager Bandar Udara Sultan Thaha selaku Ketua Komite Keselamatan Penerbangan dan ditangani sesuai dengan pedoman yang tertuang di dalam Airport Emergency Plan (AEP) Bandar Udara Sultan Thaha.
Baca juga: Brimob Polda Jambi back up pengamanan di Bandara Sultan Thaha
Pelaksanaan kegiatan simulasi PKD dilaksanakan setiap dua tahun sekali guna menguji kecepatan dan ketepatan serta implementasi penanganan krisis sesuai dengan yang tertuang dalam dokumen penanggulangan keadaan darurat bandar udara.
Tujuan utama latihan ini adalah untuk menguji kesiapan dan ketanggapan anggota komite dalam merespons keadaan darurat yang dapat terjadi kapan saja dan menguji ketepatan prosedur mengingat keselamatan dan keamanan para pengguna jasa bandara adalah hal yang mutlak.
"Kami pastikan bahwa operasional di Bandar Udara Sultan Thaha tidak terganggu selama pelaksanaan latihan," kata dua.
Latihan ini melibatkan 150 orang peserta terdiri atas unsur gabungan instansi internal dan eksternal Bandara Sultan Thaha Jambi yang tergabung dalam anggota Komite Keselamatan Bandara seperti Dinas Perhubungan, Basarnas, BPBD, Damkar, KKP, Polairud, RS Raden Mattaher, RS Bhayangkara, Dinkes, PMI, TNI, Polri, perusahaan penerbangan, dan pemangku kebijakan lainnya.
Baca juga: Arus balik Bandara Jambi capai 3.000 penumpang per hari