New York (ANTARA) - Dolar AS nyaris datar terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) di tengah rendahnya jumlah pekerjaan dan meningkatnya pengajuan hipotek.
Berdasarkan laporan Automatic Data Processing (ADP), perusahaan-perusahaan AS hanya menambahkan 103.000 pekerja pada November, sedikit di bawah angka yang direvisi turun pada Oktober sebanyak 106.000 pekerja dan meleset dari estimasi Dow Jones sebesar 128.000 pekerjaan.
Gaji tahunan mengalami kenaikan sebesar 5,6 persen, yang merupakan kenaikan terkecil sejak September 2021. Individu yang berganti pekerjaan mengalami kenaikan upah sebesar 8,3 persen, yang menggambarkan perbedaan terkecil dalam gaji untuk peralihan peran sejak ADP memulai pelacakan data ini tiga tahun lalu.
Permohonan hipotek AS meningkat 2,8 persen dari pekan sebelumnya, berdasarkan data dari Survei Permohonan Hipotek Mingguan Asosiasi Bankir Hipotek (MBA) untuk minggu yang berakhir 1 Desember 2023.
Sementara itu, dikutip dari Xinhua, penjualan ritel tahunan zona euro untuk tahun ini hingga Oktober menurun lebih lanjut sebesar 1,2 persen dari bulan sebelumnya -2,9 persen.
Laporan Stabilitas Keuangan yang dikeluarkan oleh Bank of England (BoE) pada Rabu (6/12/2023) menunjukkan tantangan yang sedang berlangsung dari ketidakseimbangan perekonomian di Inggris.
BoE menggarisbawahi bahwa meskipun sektor perbankan memiliki kapitalisasi yang baik dan tekanan inflasi menurun, namun potensi risiko tetap ada.
Pada akhir perdagangan di New York, euro turun ke 1,0769 dolar AS dari 1,0784. Pound Inggris turun ke 1,2560 dolar AS dari 1,2582 dolar AS.
Sementara itu, dolar AS mencapai 147,3640 yen Jepang, lebih tinggi dari 147,2500 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,8747 franc Swiss dari 0,8754 franc Swiss.
Selanjutnya, dolar AS menguat menjadi 1,3587 dolar Kanada dari 1,3586 dolar Kanada dan dolar AS melemah menjadi 10,4735 krona Swedia dari 10,4986 krona Swedia.