Jambi (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi menegaskan sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Satgas Pangan harus tetap berlanjut guna memastikan inflasi daerah setempat terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus satu persen pada 2024.
"Mencermati perkembangan dimaksud, kami meyakini inflasi tetap terkendali di dalam sasaran 2,5 plus minus satu persen pada tahun 2024 didukung berlanjutnya sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah dan Satgas Pangan serta Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP)," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi Mukti Rigowo di Jambi, Senin.
Sinergi itu sebagai upaya menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif terkait perkembangan inflasi.
Sementara itu, pada Januari 2024 pihaknya memperkirakan bahwa akan terjadi inflasi didorong oleh berlanjutnya transmisi penyesuaian harga rokok sejalan dengan peningkatan tarif cukai hasil tembakau (CHT).
Selain itu, masih terjadinya ketegangan geopolitik di sejumlah kawasan serta meningkatnya divergensi kinerja perekonomian di berbagai negara mendorong pelaku pasar untuk lebih berhati-hati.
Di sisi lain, adanya penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi jenis Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, Pertamina Dex, dan Pertamax Green 95 per 1 Januari 2024 diprakirakan menahan kenaikan inflasi yang lebih tinggi.
Merujuk rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) Badan Pusat Statistik (BPS), secara bulanan IHK gabungan Kota Jambi dan Kabupaten Bungo pada Desember 2023 mengalami inflasi sebesar 0,26 persen (mtm). Capaian tersebut lebih rendah dibandingkan periode November 2023 yang tercatat inflasi sebesar 0,79 persen (mtm).
Adapun jenis barang/jasa yang mendorong inflasi antara lain bawang merah, daging ayam ras, angkutan udara, tomat, dan beras.
Ia menjelaskan kemarau panjang yang terjadi sebagai imbas El-Nino masih berdampak terhadap belum maksimalnya produksi bawang merah di beberapa daerah sentra produksi, antara lain Sumatera Selatan dan Lampung, mengakibatkan penurunan jumlah pasokan dan mendorong peningkatan harga. Menurutnya, menurunnya jumlah pasokan juga sejalan dengan masuknya musim tanam bawang merah.
Kenaikan harga daging ayam ras dipengaruhi harga pakan yang cenderung tinggi disertai peningkatan permintaan sesuai pola musiman perayaan libur Natal dan Tahun Baru 2024. Sementara itu, periode libur akhir tahun juga berdampak terhadap kenaikan tarif angkutan udara.
Adapun produksi musim panen yang cenderung lebih rendah dibandingkan produksi saat panen raya di semester satu mengakibatkan berlanjutnya penurunan pasokan dan peningkatan harga gabah kering giling dan beras secara nasional pada semester dua 2023.
Berdasarkan realisasi tersebut, inflasi tahunan gabungan Kota Jambi dan Kabupaten Bungo tercatat sebesar 3,22 persen (yoy).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BI Jambi: Sinergi TPID dan Satgas Pangan harus berlanjut