Jambi (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat sebanyak 42.150 jiwa dari 13.395 kepala keluarga terdampak banjir yang melanda Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.
Sekretaris BPBD Tebo Ahmad Roni di Jambi, Selasa, mengatakan, banjir terjadi dalam satu pekan terakhir akibat luapan Sungai Batanghari.
"Karena debit air yang tinggi karena curah hujan yang meningkat," kata dia.
Kondisi terbaru, ketinggian air mengalami kenaikan di beberapa kawasan meliputi Kecamatan Tengah Ilir dan Kecamatan Tebo Ilir yang berbatasan dengan Kabupaten Batanghari.
Untuk wilayah Kecamatan VII Koto, VII Koto Ilir dan Tebo Ulu, ketinggian air sudah mulai surut. Begitu pula di Kecamatan Tebo Tengah.
Banjir di sepanjang daerah aliran Sungai Batanghari ini mencapai rumah-rumah penduduk. BPBD mencatat sebanyak 63 desa dan empat kelurahan di sembilan kecamatan di Kabupaten Tebo terdampak banjir.
Hingga saat ini, pihaknya masih terus memantau perkembangan di lapangan terkait ketinggian air dan keselamatan masyarakat.
BPBD mencatat banjir membuat 635 KK di delapan desa terdampak di Kecamatan VII Koto, di VII Koto Ilir sebanyak 530 KK di lima desa, dan Tebo Ulu sebanyak 3.251 KK yang tersebar di 12 desa dan satu kelurahan.
Di Kecamatan Serai Serumpun sebanyak 361 KK di empat desa, di Sumay 1.657 KK yang tersebar di delapan desa, di Kecamatan Tebo Tengah 2.365 KK di sembilan desa dan dua kelurahan, sedangkan di Tengah Ilir 826 KK di empat desa.
Selanjutnya di Kecamatan Tebo Ilir sebanyak 3.348 KK terdampak di sepuluh desa dan satu kelurahan serta di Kecamatan Muara Tabir sebanyak 421 KK tersebar di tiga desa.
BPBD catat 42 ribu jiwa terdampak banjir di Kabupaten Tebo
Selasa, 9 Januari 2024 17:24 WIB