Jambi (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kemenkeu Provinsi Jambi mencatat penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) mencapai Rp1,27 triliun hingga periode 31 Maret 2024.
"KUR tersebut telah tersalurkan kepada 15.863 debitur," kata Kepala Kantor Wilayah DJPb Provinsi Jambi Burhani AS di Jambi, Sabtu.
Selama 2024, pemerintah menargetkan penyaluran KUR di Jambi sebesar Rp5,94 triliun. Realisasi KUR saat ini mencapai 21,38 persen dari total target 2024 tersebut.
Ia mengatakan pemerintah melalui berbagai program terus berupaya untuk dapat merangkul dan memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh pelaku UMKM, salah satunya melalui bantuan pembiayaan program subsidi bunga KUR.
Dua sektor unggulan pelaku usaha di Provinsi Jambi adalah sektor pertanian perburuan, dan kehutanan dengan jumlah penyaluran Rp829,15 miliar atau sebesar 65,3 persen. Penyaluran KUR sektor ini diberikan kepada 10.055 debitur.
Berikutnya adalah perdagangan besar dan eceran dengan jumlah penyaluran Rp309,27 miliar atau sebesar 24,3 persen dari total penyaluran KUR. Pada sektor ini, KUR tersalurkan kepada 4.137 debitur.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, pada tahun ini hingga 31 Maret 2024 pinjaman KUR mikro mengambil porsi terbesar. Dibandingkan dengan 2023, penyaluran pada tahun ini tumbuh sebesar 94,5 persen (yoy).
Adapun kabupaten dengan penyaluran KUR terbesar yakni Kabupaten Muaro Jambi dengan total penyaluran sebesar Rp195,25 miliar kepada 2.373 debitur.
Di Kabupaten Batanghari, pinjaman KUR mencapai Rp115,08 miliar kepada 1.326 debitur, Kabupaten Bungo sebesar Rp135,03 miliar untuk 1.408 debitur, Kerinci penyaluran sebesar Rp75,50 miliar kepada 1.227 debitur, dan Merangin sebesar Rp158,16 miliar kepada 1.775 debitur.
Berikutnya, di Sarolangun sebesar Rp93,61 miliar kepada 1.141 debitur, Tanjung Jabung Barat sebesar Rp165,13 miliar kepada 2.377 debitur, Tanjung Jabung Timur pinjaman mencapai Rp17,46 miliar kepada 152 debitur, dan Kabupaten Tebo Rp130,90 miliar kepada 1.744 debitur.
Di Kota Jambi sebanyak 1.877 debitur memanfaatkan KUR dengan nilai pinjaman Rp149,83 miliar dan di Sungai Penuh pinjaman sebesar Rp34,27 miliar kepada 463 debitur.