Jambi (ANTARA) - Penyaluran pembiayaan Ultra Mikro (UMi) di Provinsi Jambi mencapai Rp39,74 miliar yang disalurkan kepada 6.932 debitur hingga 31 Maret 2024.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan Provinsi Jambi Burhani AS di Jambi, Minggu, mengatakan skema terbanyak yang diambil debitur di Jambi adalah skema kelompok dengan penyalur terbanyak dari Permodalan Nasional Madani (PNM).
"Penyaluran hingga periode 31 Maret 2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya mengalami peningkatan sebesar 259 persen (yoy)," kata Burhani.
Pada Maret 2023, penyaluran UMi baru mencapai Rp11,05 miliar yang disalurkan kepada 2.109 debitur.
Burhani menyebutkan berdasarkan data saat ini nilai penyaluran UMi didominasi di wilayah Kota Jambi dan Kabupaten Tebo.
Besaran nilai penyaluran pembiayaan UMi per kabupaten kota di Jambi yaitu di Kabupaten Batanghari mencapai Rp2,31 miliar kepada 434 debitur, Bungo Rp4,66 miliar kepada 839 debitur, Kerinci Rp2,39 miliar untuk 451 debitur.
Di Merangin tersalurkan pembiayaan ultra mikro kepada 485 debitur senilai Rp2,88 miliar. Muaro Jambi Rp3,49 miliar kepada 639 debitur, Sarolangun Rp4,02 miliar kepada 725 debitur.
Berikutnya di Tanjung Jabung Barat Rp3,45 miliar ke 509 debitur, Tanjung Jabung Timur Rp3,54 miliar disalurkan kepada 662 debitur.
Di Kabupaten Tebo menjadi daerah terbanyak kedua yaitu tersalurkan Rp5,2 miliar kepada 899 debitur dan Kota Jambi mencapai Rp7,53 miliar kepada 1.287 debitur.
Terakhir di Kota Sungai Penuh masih menjadi wilayah dengan penyaluran terendah yaitu Rp17 juta kepada dua debitur.
Berdasarkan gender penerima, pembiayaan UMi didominasi diterima kelompok ibu-ibu. Adapun sektor yang paling banyak adalah perdagangan sebesar 97 persen.
Burhani menegaskan melalui bantuan pembiayaan ini diharapkan UMKM Jambi dapat terus berkembang serta dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.