Jambi (ANTARA) - Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Jambi menegaskan keberlanjutan program pengentasan buta aksara Alquran di wilayah setempat.
Pengurus Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Jambi Iin Kurniasih Sudirman di Jambi, Sabtu, mengatakan pihaknya memberikan perhatian besar terhadap pemberantasan buta aksara al-quran.
Pihaknya memiliki program gratis membantu para orang tua, generasi muda, maupun anak dengan metode yang cepat dalam mempelajari dan membaca Alquran.
"Kami menggalakkan program gerak bersama (Gema) 30 menit sudah bisa membaca Alquran," katanya.
Selanjutnya juga memberikan bantuan buku bacaan Alquran dan pelatihan training of trainer metode 30 menit bisa membaca Alquran.
Dia menegaskan bahwa hal ini sebagai salah satu program pemberdayaan yang dilakukan oleh PKK Provinsi Jambi dalam mendukung peningkatan sumber daya manusia di daerah itu.
Sementara itu salah satu komunitas pemberdayaan masyarakat Pendiri Sobat Eksplorasi Anak Dalam (SEAD) Jambi Reny Ayu Wulandari di Jambi, Sabtu, mengatakan perempuan mempunyai peran besar terhadap kesejahteraan sosial khususnya generasi penerus bangsa.
SEAD Jambi merupakan komunitas non-profit yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat adat suku anak dalam yang melingkupi kelompok orang rimba dan batin sembilan yang ada di pulau Sumatera.
Berbagai kegiatan pendampingan, kata dia, pelatihan dan pemberdayaan anak dalam baik dalam bidang pendidikan, sosial, dan ekonomi yang inklusif.
"Kami mengajarkan anak dalam untuk membaca, menulis, menghitung dan sebagainya, mereka belum sama sekali terjangkau dengan dunia pendidikan luar," katanya.
Untuk itu, peran perempuan menjadi begitu penting bertindak dalam menjaga warisan dan mempertahankan hak anak bangsa karena tidak ada yang peduli dengan pendidikan anak dalam.
Menurut Reny, kepedulian yang sangat dibutuhkan karena anak dalam memiliki hak bersekolah dan terus maju.
Selain itu, sebagai perempuan juga memiliki peran berkontribusi di semua lapisan masyarakat terutama di dalam keluarga.
Perempuan yang memiliki pendidikan tinggi, kata dia, lalu memutuskan menjadi ibu rumah tangga bukan sesuatu hal yang rendah namun dengan wawasan yang luas itu dapat berperan secara penuh mendidik anak hingga bertumbuh luar biasa.