Muara Bulian, Batanghari (ANTARA) - Bantuan Sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi mengalami penurunan pada 2025.
Koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Batanghari Yusuf di Muara Bulian, Jumat,mengatakan bahwa penurunan tersebut terjadi pada tahun ini yaitu sebanyak 103 Kartu Keluarga (KK).
"Ya kita sudah melakukan pemeriksaan di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk jumlah PKH yang turun tersebut dapat ditandai dengan pemutakhiran data peserta,"katanya.
Dapat diketahui pada 2024 jumlah PKH di Batanghari tercatat sebanyak 9.666 KK yang terdata penerima bansos, akan tetapi pada 2025 ini mengalami penurunan menjadi 9.563 KK yang terima.
Terjadinya penurunan tersebut karena kondisi perekonomian masyarakat terindikasi mulai membaik, hal itu dapat dilihat dari peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat khususnya di Kabupaten Batanghari yang diukur dengan semakin rendahnya penerima bantuan dari pemerintah.
Sementara itu, PKH salah satunya adalah program bantuan sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Program ini bertujuan untuk membantu keluarga miskin memenuhi kebutuhan dasar.
Penerima PKH dari keluarga tidak mampu tersebut artinya keluarga yang memiliki keterbatasan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga sehari-harim dan juga tidak mempunyai pekerjaan tetap sehingga penghasilan tidak mencukupi.
Bagi penerima PKH tersebut nantinya akan diberikan dalam bentuk uang dengan rincian seperti komponen Sekolah Dasar (SD) sebanyak Rp225.000, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Rp Rp375.000, Sekolah Menengah Atas (SMA) Rp500.000.
Selanjutnya, untuk ibu hamil serta balita juga akan mendapatkan bantuan PKH tersebut dengan jumlah sebesar Rp750.000 sedangkan lansia dan disabilitas senilai Rp600.000.
Penyaluran bantuan sosial itu akan dilakukan empat tahap dalam setahun.
"Ya untuk penyaluran dana PKH tersebut melalui kantor pos akan tetapi pada tahun ini kita masih menunggu perkembangan selanjutnya,"tutupnya.