Jambi (ANTARA) - PT Hutama Karya (Persero) mengharapkan dukungan dari semua pihak untuk mempercepat proses pembebasan lahan khusus untuk pembangunan tol Palembang-Jambi, agar pada tahun ini bisa digunakan untuk menyambut arus mudik Lebaran 2025.
“Kami mengharapkan dukungan semua pihak dalam mempercepat proses pembebasan lahan, sehingga pembangunan jalan tol ruas Palembang–Betung–Jambi dapat segera selesai tahap konstruksinya,” kata EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim dalam keterangan resminya di Jambi, Sabtu.
Dia menjelaskan, sinergi yang kuat antara semua pihak akan mempercepat realisasi infrastruktur ini demi kemajuan dan konektivitas kedua wilayah.
Hingga saat ini, progres pembebasan lahan telah mencapai 90,16 persen, namun masih terdapat beberapa titik yang dalam proses penyelesaian. Hutama Karya terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk percepatan penerbitan Penetapan Lokasi (Penlok) guna mendukung kelancaran proyek.
Hutama Karya menyiapkan ruas Tol Palembang-Betung Seksi 2 (Gerbang Tol Rengas/Musi Landas – Pangkalan Balai) sebagai jalur alternatif mudik untuk mengurangi kepadatan jalan nasional. Meski masih dalam konstruksi, ruas ini siap dimanfaatkan dengan koordinasi bersama Kementerian PU, Kepolisian, dan Kementerian Perhubungan.
PT Hutama Karya, katanya, mencatatkan progres konstruksi Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Palembang – Betung (Paltung) - Jambi untuk mendukung kelancaran arus mudik 2025, hingga 31 Januari lalu progres konstruksi seksi 1-2 telah mencapai 67,4 persen.
Pembangunan ruas tol ini sebelumnya dikerjakan PT Waskita Sriwijaya Tol, sebelum akhirnya dilanjutkan oleh Hutama Karya sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang ditugaskan oleh pemerintah.
Adjib Al Hakim mengungkapkan, beberapa pekerjaan utama yang telah diselesaikan meliputi pembangunan jalan tol sepanjang 31,8 km dari total 54,5 km, satu simpang susun dari total dua simpang susun yang direncanakan dan struktur pile slab sepanjang 5,8 km dari total 7,9 km.
“Termasuk jembatan Kramasan sepanjang 1,15 km dan jembatan Pendekat 1,08 km telah tuntas,” kata Adjib.
Dia juga menjelaskan, jalan tol ini menggunakan dua jenis perkerasan, yaitu rigid pavement (beton) untuk daya tahan tinggi dan flexible pavement (aspal hotmix) untuk kenyamanan berkendara. Persiapan pengaspalan diawali dengan uji material ketat guna memastikan kualitas sesuai standar jalan bebas hambatan dan Hutama Karya juga menjamin ketersediaan material agar pekerjaan berlangsung tanpa henti.
Pengaspalan tahap awal dimulai sejak Januari 2025, adapun 5 Februari lalu pengaspalan harian difokuskan pada Jalur B yang direncanakan sebagai akses mudik. Jalur A dialokasikan untuk lalu lintas kendaraan konstruksi guna menjaga kelancaran pekerjaan.
Selain itu, untuk mendukung arus mudik 2025, sejumlah langkah telah disiapkan untuk memastikan kenyamanan dan keamanan pemudik, termasuk penyesuaian di area transisi antara perkerasan rigid dan struktur pile slab guna menghindari potensi kecelakaan.
“Dengan strategi pengaspalan ini, pengguna jalan akan merasakan kenyamanan lebih karena permukaan aspal tahan cuaca. Jalan Tol Palembang – Betung Seksi 1-2 diharapkan dapat memangkas waktu tempuh Palembang ke Betung dari 3 jam menjadi hanya 1 jam,” jelas Adjib.
Hingga saat ini, Hutama Karya telah membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang lebbig kuren 1.235 KM, termasuk ruas tol yang telah beroperasi maupun yang sedang dalam tahap konstruksi.
Ruas tol yang telah beroperasi penuh antara lain Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (140 Km), Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189 Km), Tol Palembang – Indralaya (22 Km), Tol Medan – Binjai (17 Km), Tol Pekanbaru – Dumai (132 Km), dan Tol Sigli Banda Aceh Seksi 2 – 6 (49 Km),
Kemudian Tol Binjai – Langsa Seksi Binjai – Tanjung Pura (38 Km), Tol Bengkulu – Taba Penanjung (17 Km), Tol Pekanbaru – Bangkinang (31 Km), Tol Bangkinang – XIII Koto Kampar (25 Km), Tol Indralaya – Prabumulih (64 Km), Tol Indrapura – Kisaran (48 Km) dan Tol Indrapura – Tebing Tinggi – Seberlawan – Sinaksak (74 Km).