Jambi (ANTARA) - Gubernur Jambi Al Haris memiliki komitmen kuat melindungi bahasa daerah di Provinsi Jambi dari kepunahan dengan melakukan upaya perlindungan dan penguatan bahasa daerah.
"Kita harus melindungi dari potensi kepunahan dengan cara pelindungan, pengembangan, pemanfaatan dan penguatan bahasa daerah Jambi," kata Gubernur Al Haris saat membuka Rakor Revitalisasi Bahasa Melayu di Jambi, Kamis.
Ia mengatakan, membangun negara ada dua yang harus dilakukan yaitu pembangunan fisik dan secara non fisik. Bahasa Melayu yang menjadi khasanah (kekayaan) Jambi yang dipatenkan dalam rumpun Melayu.
Gubernur mengakui penggunaan bahasa daerah sudah mulai berkurang. Rumah tangga (masyarakat) di Jambi sudah banyak meninggalkan penggunaan bahasa daerah, artinya fenomena itu harus segera diantisipasi.
Rapat kordinasi antara balai bahasa dan pemangku kepentingan revitalisasi Bahasa Melayu Jambi menurut Gubernur sangat baik. Hal itu sebagai upaya menjaga identitas dengan mempertahankan keunikan bahasa budaya Jambi.
Revitalisasi bahasa daerah secara umum diartikan sebagai upaya pelestarian dan pengembangan bahasa daerah melalui pewarisan bahasa daerah kepada generasi muda untuk mendorong penggunaan dalam komunikasi yang beragam.
"Bahasa Melayu Jambi itu unik, setiap daerah ada perbedaan dalam pengucapan, seperti di sejumlah daerah ada kalimat yang harusnya penyebutan 'A' berubah menjadi 'O' contohnya siapa menjadi 'siapo'," kata Gubernur Jambi Al Haris.*