Kota Jambi (ANTARA) - Pemerintah Kota Jambi, Provinsi Jambi menekankan program percepatan atau Quick Win dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) tingkat kota 2025 guna menurunkan prevalensi stunting yang
saat ini angkanya 10,8 persen.
Wali Kota Jambi Maulana membuka secara resmi Rakorda Program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) Tingkat Kota Jambi Tahun 2025 di Jambi, Senin.
"Rakorda ini bertujuan untuk meningkatkan komitmen dan dukungan dari pemerintah daerah serta para mitra kerja terhadap pelaksanaan Program Bangga Kencana,"ujarnya.
Momentum untuk memperkuat kolaborasi dalam membangun keluarga yang berkualitas ketika keluarga kuat, maka daerah pun akan kuat.
Sinergi dan kolaborasi lintas sektor, kata dia, sangat penting dalam mendukung keberhasilan program pembangunan keluarga di Kota Jambi.
Capaian angka 10,8 persen tersebut merupakan hasil nyata dari kerja sama dan komitmen bersama yang terus dibangun antara pemerintah dan masyarakat.
Keberhasilan pembangunan keluarga tidak bisa dilepaskan dari peran seluruh unsur masyarakat, termasuk dunia pendidikan, organisasi profesi, hingga elemen komunitas.
Maulana berharap seluruh pemangku kepentingan dapat memperkuat sinergi guna mempercepat pencapaian target nasional dalam pembangunan keluarga, pengendalian penduduk, serta percepatan penurunan stunting di Kota Jambi.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Jambi M Jaelani memaparkan sejumlah capaian strategis Program Bangga Kencana yang telah berhasil direalisasikan sepanjang tahun 2024.
Beberapa indikator keberhasilan tersebut antara lain Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) Kota Jambi mencapai angka 66,84 persen melampaui target tahun 2024 yang ditetapkan sebesar 66,70 persen, pencapaian peserta KB aktif sebanyak 71.446 akseptor atau sebesar 134,63 persen dari target perkiraan permintaan masyarakat (PPM) sebanyak 53.070 akseptor.
"Kami juga berhasil dalam percepatan penurunan stunting tahun 2024, yang menunjukkan tren penurunan prevalensi secara signifikan," kata dia.
