Kota Jambi (ANTARA) - Anggota DPRD Provinsi Jambi mendorong pemerintah daerah agar bertindak tegas terhadap pelaku tambang emas ilegal yang semakin marak di sejumlah wilayah, karena kalau pembiaran berlarut berpotensi terjadi gejolak sosial.
"Pemda dengan unsur Forkopimda harus ambil tindakan tegas. Kita juga mengimbau pelaku ilegal mining agar menghentikan aktivitas tersebut, karena bisa menimbulkan gejolak sosial," kata Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Samsul Riduan di Jambi, Rabu.
Hal itu disampaikan menanggapi kasus terjadi beberapa waktu lalu, terjadi pembakaran alat berat oleh warga, karena aktivitas sudah meresahkan.
Ia menilai, kejadian tersebut dipicu akibat pemerintah tidak tegas menjalankan pengawasan di lapangan.
Akibatnya masyarakat mengambil tindakan dengan cara mereka, hal ini picu gejolak sosial di kalangan masyarakat sekitar lokasi penambangan.
"Tindakan anarkis sepihak dari masyarakat ketika keresahan yang dirasakan tidak disikapi oleh aparat penegak hukum dan pemerintahan daerah dengan cepat dan tegas,"katanya.
Ia tidak membenarkan apa yang dilakukan masyarakat main hakim sendiri dengan cara pembakaran tersebut, tetapi peristiwa yang terjadi itu harus menjadi introspeksi diri masing-masing.
Sebelumnya, Warga di daerah Batu Gajah, Dusun Sungai Ipuh, Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang dan Bathin II Pelayang Kabupaten Bungo (15/11) membakar satu unit alat berat jenis ekskavator yang diduga digunakan untuk aktivitas pertambangan tanpa Izin.
Warga menuding, alat berat tersebut rutin beroperasi di kawasan hutan tanpa izin resmi dan telah lama meresahkan masyarakat. Aktivitas PETI menyebabkan kerusakan lingkungan, termasuk mengeruhkan aliran Sungai Batang Tebo serta mengganggu lahan pertanian warga.
