Bandung (ANTARA Jambi) - TNI Angkatan Udara akan mengirimkan tim untuk menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat Hawk 200 dari Skadron Udara 12 Lanud Rusmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, yang terjadi pada Selasa pagi.
"TNI Angkatan Udara telah mengirimkan tim untuk menyelidiki penyebab terjadinya kecelakaan pesawat tersebut," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama TNI Azman Yunus di Jakarta, Selasa.
Pesawat tempur taktis itu jatuh di Jalan Amal, Komplek Perumahan Pandau Permai di Kabupaten Kampar, Pekanbaru, Selasa sekitar pukul 09.45 WIB. Pesawat naas itu dipiloti Letda Pnb Reza Yori Prasetyo.
Pesawat dengan nomor ekor TT-0212 tersebut, "take off" pada pukul 08.56 WIB, dengan misi latihan rutin profesiensi. Namun, setelah melaksanakan latihan selama 49 menit, kemudian pesawat kembali ke "home base" untuk mendarat di "runway 36", tetapi sempat terjadi 'total lost' sebelum mendarat.
"Penerbangnya selamat dengan menggunakan kursi lontar (ejection seat). Peristiwa kecelakaan ini merupakan kejadian yang kedua kali," kata Kadispenau.
Pesawat Hawk 200 TT-0212 dalam kondisi laik terbang, dan selama ini setiap hari digunakan untuk latihan terbang oleh para penerbang Skadron Udara 12 Lanud Rusmin Nurjadin.
Letda Pnb Reza Yori Prasetyo yang selamat karena menggunakan kursi lontar, merupakan alumnus Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 2009, dan Sekolah Penerbang (Sekbang) Angkatan 82 tahun 2011. Saat ini Reza sedang di rumah sakit TNI Angkatan Udara untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan.
Pesawat Hawk 200 adalah pesawat tempur taktis buatan British Aerospace, selain Hawk 200 TNI Angkatan Udara juga mengoperasikan Hawk 100. Pesawat Hawk 100200 ini, masuk di jajaran TNI Angkatan Udara sejak tahun 1996.(Ant)