Jakarta (ANTARA Jambi) - Masyarakat perlu mewaspadai timbulnya kista pada gusi akibat gangguan pertumbuhan gigi geraham bungsu, kata Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) drg Zaura Rini Anggraeni.
"Memang banyak masalah yang ditemui saat geraham bungsu tumbuh. Bahkan, pada beberapa kasus bisa menimbulkan kista, yang seringkali tidak dirasakan," ujar drg Zaura Rini Anggraeni saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Rini mengatakan, kista bisa timbul karena benih gigi geraham terpendam dalam gusi dan tidak dapat tumbuh akibat kekurangan tempat pada rahang, karena ukuran rahang yang kecil.
"Rahang manusia modern memang lebih kecil dibandingkan manusia purba, karena adanya perubahan pola dan jenis makanan, sehingga terjadi disharmoni antara rahang dan gigi, yang mengakibatkan gigi kekurangan tempat," kata Rini.
Menurut Rini, gangguan lain yang sering terjadi saat geraham bungsu tumbuh adalah gigi tumbuh dalam keadaan miring, gigi tumbuh hanya sebagian atau tidak tumbuh sama sekali, yang kerap menyebabkan demam tinggi dan rasa tidak nyaman.
Apabila geraham bungsu tumbuh dalam keadaan miring maka harus dicabut, karena akan terus tumbuh dan mendorong gigi lain, yang akan menimbulkan rasa sakit.
Apabila gigi geraham terpendam dalam gusi maka gigi tersebut juga harus diangkat dengan tindakan operasi minor.
Namun hal tersebut bisa diantisipasi dengan beberapa cara, yaitu menjaga kesehatan gigi dengan menggosok gigi dua kali sehari, menambal lubang gigi dan pergi ke dokter gigi untuk mengetahui kondisinya agar segera ditangani apabila terjadi gangguan.
"Selain itu, biasakan untuk mengunyah dengan baik, agar makanan cukup lembut yang dapat merangsang pertumbuhan rahang, memproduksi air liur dan membantu membersihkan mulut," ujarnya.
Pada umumnya, geraham bungsu mulai tumbuh saat seseorang berumur 15 tahun, yang dimulai dari dua gigi pada rahang atas kemudian dua gigi pada rahang bawah.
"Apabila hingga usia 20 tahun ke atas gigi geraham bungsu belum juga tumbuh, sebaiknya diperiksakan ke dokter untuk mengetahui kondisi gigi, misalnya apakah ada benih gigi yang terpendam," ujar Rini.(Ant)