Jakarta (ANTARA Jambi) - Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan siap menerima sampel selama 24 jam untuk memeriksa apakah terjangkit penyakit Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus atau MERS-CoV.
"Laboratorium kami siap 24 jam menerima sampel. Silakan dikirimkan," kata Kepala Balitbangkes Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Rabu.
Tjandra menyebut pihaknya sedang menunggu pengiriman sampel dari Medan dan Bali untuk memastikan terjangkit virus korona atau tidak.
"Kasus Bali sedang diperiksa. Tapi kasus di Bali itu tidak demam tinggi, jadi sebenarnya tidak masuk gejala umum gejala umum tapi tetap kami periksa," kata Tjandra.
Namun sejauh ini sampel yang diperiksa Balitbangkes menunjukkan negatif MERS-CoV dari jamaah umroh maupun mereka yang baru pulang dari negara-negara Arab.
Meski demikian, Tjandra mengatakan akan tetap mewaspadai penularan MERS-CoV di Indonesia.
Angka kematian disebabkan MERS-CoV saat ini mencapai 30 persen namun Badan Kesehatan Dunia (WHO) belum merekomendasikan pembatasan bepergian.
"Tidak perlu khawatir berlebihan karena tingkat infeksinya kecil jika dibandingkan dengan seluruh jamaah di sana," ujar Tjandra.
Meski demikian, jamaah umroh dan WNI yang bepergian ke negara-negara Arab diharapkan untuk dapat waspada dan segera menghubungi petugas kesehatan jika mengalami gejala-gejala demam tinggi, flu, batuk dan sesak napas.(Ant)