Palu (ANTARA Jambi) - Sekitar 200 orang dari Suku Taa Wana bersama
kepala sukunya yang bernama Yumi, di Desa Opo, Kecamatan Bungku Utara,
Kabupaten Morowali Utara, Sulteng, diberi rahmat oleh Allah SWT untuk
menjadi mualaf pada Selasa.
Divisi Pemberdayaan Pos Dai Hidayatullah Jakarta, Samani Harjo
saat dihubungi dari Palu, Selasa malam, membenarkan pengucapan ikrar
itu, yang dibimbing langsung oleh Camat Bungku Utara, Armansyah Abdul
Pattah.
Kata dia, Proses hijrahnya masyarakat Taa Wana itu difasilitasi Pos
Dai Hidayatullah Jakarta bersama unsur musyawarah pimpinan kecamatan
(Muspika) setempat.
Proses pemandian juga disaksikan Kapolsek Bungku Utara. Setelah
proses pemandian, mereka berganti baju muslim, yang perempuan memakai
mukena diarahkan ke Masjid untuk mengikuti Shalat Dzuhur berjamaah.
Ratusan warga Suku Taa Wana itu rela berjalan kaki dari tempat
tinggalnya selama 18 jam untuk mengikrarkan dua kalimat syahadat.
"Awalnya kami mendapatkan informasi dari Dai di Morowali bahwa
sejumlah masyarakat asli Suku Wana ingin memeluk agama Islam, namun
karena jumlahnya begitu banyak, maka tidak sekadar disyahadatkan dan
selesai. Diperlukan pembinaan awal agar ada pemahaman dasar soal Islam.
Mereka juga memerlukan sarana shalat seperti masjid dan baju muslim,"
tutur Samani Harjo.
Menurutnya, pihaknya bekerja sama dengan Muspika setempat membentuk
LPM (Lembaga Pembinaan Mualaf) yang diketahui salah satu pegawai KUA.
"Insya Allah ini sampai hari Jumat, karena hari itu ada acara
khitanan bagi mereka yang ingin dikhitan. Untuk khitan ini, kita
bekerjasama dengan Puskesmas, tapi kita juga membawa dokter dari
Jakarta," katanya.
Dia menambahkan, para mualaf juga berharap agar anak-anak mereka
bisa sekolah. Kedepan kata dia, pihaknya bersama aparat pemerintahan
mengupayakan adanya lembaga pendidikan mulai dari SD hingga menengah.
"Alhamdulillah sudah ada hibah lahan 2,5 hektare. Sebenarnya mereka
juga membutuhkan rumah yang layak karena selama ini mereka tinggal di
rumah dengan dinding dan atap dari daun sagu," tutupnya.
Sementara Ketua Divisi Program Marketing dan Pendayagunaan Yayasan
Hidayatullah, Abdul Muin berharap, Pemkab setempat memberikan perhatian
kepada mereka.
Dia juga menceritakan ihkwal masyarakat Wana itu menjadi mualaf.
Berawal dari kekaguman mereka terhadap umat Islam di Desa Opo yang
menjalani kehidupan dengan tenang, nyaman, dan damai.
"Ini cerita masyarakat bahwa pada waktu Ramadhan itu mereka turun gunung," ujar Muin.
200 warga Suku Ta`a wana peluk agama Islam
Rabu, 14 Desember 2016 8:34 WIB