Jakarta, Antarajambi.com - Presiden Joko Widodo menyatakan sudah bertemu
dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan mendapat penjelasan
mengenai pengadaan senjata laras pendek.
"Sudah bertemu tadi malam setelah pulang dari Bali, Panglima sudah
bertemu dengan saya di Halim dan sudah dijelaskan," kata Presiden kepada
wartawan usai membuka dan meninjau stan Pameran Kriyanusa Dekranas 2017
di Jakarta Convention Center, Rabu.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, ia mengatakan, juga sudah menjelaskan masalah itu.
"Saya kira penjelasan dari Menko Polhukam sudah jelas. Saya kira
tidak usah saya ulang lagi," kata Presiden, yang didampingi Menteri
Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Ketika ditanya apa penjelasan Panglima TNI dalam pertemuan di Lanud
Halim Perdanakusuma, Presiden mengatakan: "Ya tidak semua bisa saya
sampaikan".
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan
Wiranto menyatakan pengadaan 500 pucuk senjata laras pendek oleh Badan
Intelijen Negara akan digunakan untuk pendidikan intelijen.
"Ini untuk pendidikan intelijen, dan dilakukan oleh lembaga resmi
institusi pemerintah," kata Wiranto ketika memberikan keterangan pers di
kantornya di Jakarta, Minggu (24/9).
Wiranto menjelaskan sebanyak 500 pucuk senjata tersebut tidak diimpor dari luar negeri, melainkan dipesan dari PT Pindad.
Sebelumnya Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memberikan
pernyataan terkait adanya impor 5.000 pucuk senjata secara ilegal.
Namun Wiranto kemudian membantah hal tersebut, dan memberikan
konfirmasi bahwa informasi yang benar adalah pengadaan 500 pucuk
senjata.
Menurut Wiranto, kesalahan informasi tersebut terjadi akibat kurangnya komunikasi di antara instansi terkait.
"Saya sudah panggil Panglima TNI dan Polri, ini hanya masalah
komunikasi yang tidak tuntas terkait pembelian senjata itu," kata
Wiranto.
Wiranto menyayangkan informasi yang keliru mengenai pembelian 5.000 senjata itu menimbulkan spekulasi di kalangan masyarakat.
"Ini sekarang sedang bergulir di masyarakat dan menimbulkan spekulasi," katanya.
Presiden sudah dapat penjelasan Panglima TNI soal pengadaan senjata
Rabu, 27 September 2017 15:07 WIB