Jambi (Antaranews Jambi) - Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Provinsi Jambi Ade Rosmala Dewi mengatakan destinasi wisata Pantai Cemara di Kabupaten Tanjungjabung Timur membutuh perhatian khusus dari pemerintah setempat.
"Pemerintah fokus dan serius dalam menyikapi destinasi wisata unggulan itu, karena wisata bahari itu lebih menarik dan ditambah lagi adanya aktivitas burung migran sehingga pesonanya pasti ampuh dijadikan magnit kunjungan," katanya di Jambi, Rabu.
Dia mengatakan destinasi Pantai Cemara itu banyak menyimpan potensi sehingga menjadi magnit kunjungan wisatawan.
Ade mengatakan akses infrastruktur jalan masuk ke pantai tersebut sekitar 1,5 kilometer perlu diperbaiki karena aksesbilitas menjadi penunjang dalam majunya destinasi wisata.
Pantai Cemara yang teletak di pesisir timur Sumatra, Jambi itu menjadi tempat persinggahan burung migran yang berasal dari Semenanjung Siberia dan Rusia bagian Timur saat musim dingin melanda wilayah asal burung migran itu.
Setiap tahun sebanyak 26.000 burung migran yang terdiri dari 31 spesies burung air, 11 spesies burung laut dan 30 spesies burung hutan yang datang ke kawasan Taman Nasional Berbak atau tepatnya di Pantai Cemara untuk mencari sumber makanan.
"Pantai Cemara adalah wisata special interest (minat khusus). Dan bukan berarti untuk kategori ini peminatnya tidak ada, tapi bisa banyak sekali apalagi bagi pecinta burung," kata Ade.
Pantai Cemara dengan kontur berpasir itu ditumbuhi banyak pohon cemara di bibir pantai dan menjadi tempat burung bermigran ketika musim dingin di semenanjung Siberia dan Rusia.
Tempat tersebut kata Ade, sering digunakan sebagai lokasi penelitian burung air (burung migran) seperti yang dilakukan UNDP dan beberapa NGO luar negeri perwakilan Indonesia.
"Aspek penunjang destinasi tersebut jika diperbaiki, nantinya bukan hanya wisata minat khusus yang mendatangi pantai cemara, melainkan wisatawan pun bisa menikmati pesona bahari di pantai cemara itu," ujarnya menambahkan.
Sementara itu, Pantai Cemara masuk dalam Berbak Ramsar Site yang merupakan salah satu wilayah lahan basah penting di Pulau Sumatera dan ditetapkan dunia sebagai Situs Ramsar sejak April 1992.
Gubernur Jambi juga telah menetapkan Pantai Cemara dengan wilayah luas 450 hektar? sebagai wilayah lindung bagi burung air migran dan burung pesisir sejak tahun 1996.
Beberapa jenis burung pantai yang bermigran di Pantai Cemara itu termasuk jenis burung yang dilindungi secara nasional dan internasional. Seperti jenis Trinil Nordman, Trinil-lumpur Asia dan Gajahan Timur dan lainnya.
Kawasan Pantai Cemara yang berada di wilayah pantai timur Sumatra itu merupakan kawasan pantai yang dilindungi sebagai kawasan ekosistem esensial.
Pantai Cemara itu juga dapat diakses dengan menggunakan kapal (speedboat) melalui jalur air yang menempuh perjalanan sekitar empat jam dari Dermaga Ancol, Kota Jambi.***