Salah satu petugas parkir diobjek wisata bahari itu, Asmadi di temui Antara di lokasi, Minggu, mengatakan WFC dengan desain jembatan dan jalan menyusuri perairan di depan ibukota Tanjungjabung Barat itu selalu ramai dikunjungi wisatawan khususnya sore hari.
"Pengunjung yang menikmati pemandangan laut di WFC ini banyak juga yang berasal dari luar kabupaten dan provinsi. Apalagi sore hingga malam pengunjungnya lumayan banyak," kata Asmadi.
Dia menjelaskan, selain objek wisata pemandangan laut perairan wilayah timur Jambi itu, pengunjung juga banyak yang memanfaatkan lokasi dengan memancing sambil berdiri di WFC tersebut.
"Kalau pemancing pemula ini lokasi yang cocok, artinya bisa menikmati wisata alam dengan pemandangan laut sambil memancing. Jadi pemancing tidak bosan karena bisa santai dan sambil menikmati jajanan yang di jual pedagang," katanya menjelaskan.
Salah satu pengunjung WFC, Hariyanto di temui Antara mengaku jauh-jauh dari Kota Jambi hanya ingin menikmati pemandangan laut dari bangunan WFC sambil memancing.
Hariyanto bersama teman-temannya ketika datang terlihat berswafoto dengan latar belakang laut dan terlihat bergegas mengambil alat pancing kemudian melempar umpan bergabung bersama pengunjung yang lebih dulu santai memancing.
"Katanya di WFC jadi tempat memancing, makanya kami jauh-jauh dari Jambi hanya ingin menikmati suasana laut dan memancing," kata Hariyanto bersama teman-temannya.
Hariyanto bersama pengunjung lainnya terlihat memang santai ketika kail pancing dilempar ke laut, apalagi para pemancing sambil menikmati jajanan pedagang serta menyeruput kopi.
Ditanya hasil pancingan yang didapat, Hariyanto mengatakan tidak mempermasalahkan ikan jenis apa yang memakan umpan di kail pancingnya, namun yang pasti tarikan ikan laut menciptakan sensasi tersendiri apalagi bagi pemancing pemula.
"Kalau mau belajar mancing di laut, di sini tempatnya. Ikan yang biasa makan umpan bermacam-macam jenis. Tapi yang paling banyak di cari itu ikan Sembilang atau ikan lele laut," kata Hariyanto sambil menyeruput kopi yang dipesannya.
Water Front City adalah bangunan berbentuk jembatan dan jalan yang dibangun di atas laut dengan panjang hampir satu kilometer. Pembangunan objek wisata itu dimulai 2013 dan selesai pada 2015 lalu.
WFC dibangun dengan konsep wisata dari tepian Sungai Pengabuan untuk mempercantik kawasan pelabuhan, mulai dari Pelabuhan Tanggo Rajo Ulu, Lasdap, Ampera, Pasar Ikan, hingga Pelabuhan Marina.
Lokasi WFC makin cantik pada malam hari karena dipasangi lampu ukuran besar disepanjang jalan sehingga menjadi titik kumpul kawula muda menikmati pemandangan laut sembari menikmati berbagai makanan yang disediakan pedagang.
Di dalam kawasan itu, pengunjung bisa membawa kendaraan mereka dengan tarif parkir Rp3.000 untuk kendaraan roda empat dan Rp2 ribu untuk kendaraan roda dua. Di kawasan juga banyak terjadi kios pedagang.
Selain menikmati pemandangan laut dan memancing, pengunjung WFC bisa melihat langsung aktivitas atau lalu lintas kapal, baik kapal besar maupun kapal tongkang dan transportasi sped boat serta perahu nelayan.***