Jambi (ANTARA) - Sekretaris Daerah Provinsi Jambi, M Dianto berharap penyelenggaraan Hari Kopi Internasional 2019 di Jambi berdampak pada peningkatan nilai tambah kopi, sehingga para petani kopi dan seluruh pelaku usaha kopi khususnya di Jambi memperoleh manfaat ekonomi yang lebih besar lagi.
Hal tersebut dikatakannya saat membuka Hari Kopi Internasional 2019 di Ratu Convention Center (RCC) Jambi, Selasa (1/10) malam. Dalam iven ini Provinsi Jambi menjadi tuan rumah.
Hari Kopi Internasional Tahun 2019 digelar 1-4 Oktober itu dihadiri para komunitas kopi dan para pelaku usaha kopi serta instansi terkait dari pemerintah daerah se-Indonesia, serta dari Kementerian Pertanian, Kementerian Koperasi dan UKM dan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.
Sekda mengatakan seluruh rangkaian kegiatan yang dilaksanakan, termasuk seminar-seminar untuk meningkatkan pengelolaan kopi, diharapkan dapat meningkatkan kualitas kopi mulai dari pembibitan sampai panen, pascapanen dan pemasaran.
"Diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan para petani dan pelaku usaha kopi, sehingga bisa memproduksi kopi dengan kualitas yang lebih baik lagi," ujarnya.
Provinsi Jambi memiliki potensi untuk mengembangkan kopi. Provinsi Jambi memiliki tiga jenis kopi yakni Kopi Arabika Kerinci dan Sungaipenuh, Kopi Robusta Merangin dan Kopi Liberika Tanjungjabung Barat dan Tanjungjabung Timur dengan cita rasa yang berbeda.
Selain pendampingan ke para petani dan para pelaku usaha kopi, Pemerintah Provinsi Jambi bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota se-Provinsi Jambi mendorong agar kopi-kopi Provinsi Jambi mendapatkan Indikasi Geografis. Dimana saat ini baru Kopi Liberika Tungkal yang sudah mendapatkan Indikasi Geografis tersebut.
M Dianto juga mengatakan bahwa Hari Kopi Internasional ini juga dimaksudkan untuk mempromosikan Provinsi Jambi dan pemerintah pun berterima kasih kepada semua pihak yang datang ke acara tersebut, terutama yang berasal dari luar Provinsi Jambi.
Staf Ahli Menteri Bidang Pendalaman, Penguatan dan Penyebaran Industri Kementerian Perindustrian RI, Dody Widodo mengatakan, Indonesia merupakan negara produsen biji kopi terbesar keempat di dunia setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia dengan produksi rata-rata sekitar 700.000 ton per tahun atau sekitar 9 persen dari produksi kopi dunia, sedangkan biji kopi yang diolah dalam negeri baru sebesar 45 persen dari produksi nasional dalam beberapa tahun ini.
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Dedi Junaedi mengatakan tantangan utama di sektor hulu dalam pengembangan kopi adalah belum diterapkannya budidaya kopi yang baik. Untuk itu, dia mengimbau seluruh pihak terkait untuk bersama-sama menyelesaikan permasalahan tersebut.
Dedi juga mengatakan Dirjen Perkebunan telah menetapkan kopi sebagai komoditas strategis dan diusahakan peningkatan pembenahan dari hulu ke hilir, termasuk penyiapan SDM dan mendorong pengembangan klaster untuk mengembangkan kemitraan, serta sinergi multi pihak dalam mengakselerasi pengembangan kopi nasional.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi, Ariansyah mengatakan penyelenggaraan Hari Kopi Internasional ditujukan untuk mendorong peningkatan kualitas kopi, mendorong para petani kopi untuk melakukan budidaya kopi dengan labih baik lagi dan mendorong peningkatan pendapatan petani kopi.
Ariansyah menyebutkan terdapat 60 stand dalam kegiatan tersebut dan telah dilakukan pemecahan rekor MURI dengan menyeduh tiga varian kopi 3.000 cup (rekor terbanyak). Selain itu diadakan pelantikan Dewan Kopi, bintek roasting kopi, bintek cupping, kompetisi boiler, pasar lelang kopi, dengan narasumber dari Kementerian Perindustrian, Dewan Kopi Indonesia, Pimpinan SCAI, dari For Coffee dan Masyarakat Kopi Indonesia.
Pada kesempatan tersebut juga diadakan pelantikan Dewan Kopi Periode 2019-2023 melalui surat keputusan Ketua Umum Dewan Kopi Indonesia, Anton Apriantono.
Usai pembukaan, Sekda Provinsi Jambi M Dianto, Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto, Kepala Disperindag Provinsi Jambi Ariansyah dan beberapa orang pejabat lainnya meninjau stan-stan pameran Hari Kopi Internasional tersebut.
Penampilan tari tradisional Provinsi Jambi, Zara Zapin dibawah binaan Tim Kesenian Gubernuran Jambi dan beberapa lagu dari Marcello Tahitoe (Elo) turut memeriahkan pembukaan Hari Kopi Internasional tersebut.
Hari Kopi Internasional dapat meningkatkan nilai tambah petani
Rabu, 2 Oktober 2019 11:53 WIB