Palembang (ANTARA) - Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan bersama anggota satuan tugas gabungan siaga darurat bencana asap berupaya memfokuskan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di dua kabupaten yang tergolong terjadi kebakaran parah dan penyebab kabut asap.
"Petugas gabungan beberapa hari ini memfokuskan pemadaman Karhutla di dua kabupaten yakni Ogan Komering Ilir dan Banyuasin," kata Kepala BPBD Sumsel Iriansyah, di Palembang, Selasa.
Kegiatan pemadaman tersebut dilakukan sebagai upaya mengendalikan Karhutla dan mengatasi masalah kabut asap yang mulai mencemari udara hingga level berbahaya bagi kesehatan manusia serta menimbulkan gangguan aktivitas masyarakat dan jadwal penerbangan.
Untuk mengendalikan Karhutla dan mengatasi bencana kabut asap, pihaknya bersama satgas gabungan melakukan operasi pemadaman dari darat dan udara pada sejumlah daerah yang terdeteksi titik panas (hotspot) serta mengupayakan hujan buatan untuk memaksimalkan pembasahan lahan, kata Iriansyah.
Sementara sebelumnya Koordinator Lapangan TMC Faisal Sunarto menjelaskan bahwa untuk mengupayakan hujan buatan tim Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) terus berjuang melakukan hujan buatan melalui teknologi modifikasi cuaca di wilayah Sumsel.
Upaya hujan buatan dilakukan dengan melakukan penyemaian garam dapur atau natrium chlorida (NaCl) di awan berpotensi hujan telah dilakukan sejak 30 Agustus 2019.
Kegiatan TMC dilakukan di sejumlah daerah rawan karhutla seperti Kabupaten Musi Banyuasin, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Muaraenim, dan Kabupaten Banyuasin.
Untuk melakukan penyemaian awan, tim TMC dibantu satu unit pesawat jenis CASA 212 dari Skadron Udara 4 TNI AU Lanud Abdul Racman Saleh, Malang, ujar Faisal.
Fokus pemadaman Karhutla Sumsel di dua kabupaten
Selasa, 15 Oktober 2019 19:16 WIB