Jakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyarankan kepada pasangan suami istri untuk menunda rencana kehamilan selama pademi guna mencegah risiko kerentanan terpapar penyakit COVID-19.
Ia mengatakan pandemi COVID-19 akan memberikan ujian berat bagi wanita di masa-masa awal kehamilannya.
"Karena orang hamil itu diciptakan dengan daya tahan tubuh yang menurun," katanya.
Baca juga: KASAD: RSPAD sediakan ruang khusus ibu hamil positif COVID
Baca juga: Pendaftaran nikah ditunda, cegah COVID-19
Oleh karena itu, hamil muda di masa-masa pandemi akan memperbesar risiko terpapar COVID-19 karena daya tahan tubuhnya menurun.
"Maka kalau daya tahan tubuhnya turun akan lebih mudah terkena infeksi (COVID-19)," katanya.
Kemudian ia juga menyebutkan fakta bahwa 5-15 persen perempuan yang hamil muda akan rentan mengalami keguguran.
"Jika ada 100 orang, maka kira-kira minimal 5 dari 100 orang itu akan keguguran," katanya.
Baca juga: Kemenag: Tunda pernikahan sampai darurat COVID-19 selesai
Baca juga: Tunda Kehamilan Tingkatkan Resiko Kematian Ibu
Ia menjelaskan, jika di masa pandemi saat ini, ada orang-orang yang mengalami keguguran, maka penanganannya juga tidak akan optimal, pendarahannya sering tidak teratasi.
"Biasanya kalau ada yang keguguran ke rumah sakit mana saja diterima (dilayani). Tapi sekarang (di tengah pandemi), rumah sakit hanya akan menyarankan untuk beristirahat jika pendarahannya tidak banyak. Karena tidak dianggap emergency. Karena di masa pandemi ini banyak keterbatasan," katanya.
Untuk itu, guna menghindari masalah karena menurunnya layanan kesehatan di tengah pandemi, Hasto menyarankan masyarakat untuk menunda kehamilan.
"Jadi lebih baik tunda hamil dulu. Karena hamil itu juga ada masalah, maka lebih baik menghindari masalah itu.
Kemudian, bagi yang sudah hamil, ia menyarankan kepada para calon ibu untuk istirahat di rumah guna menghindari kemungkinan paparan COVID-19 saat berada di luar.
"Jadi kalau belum hamil lebih baik ditunda dulu di masa pandemi. Tapi kalau sudah terlanjut hamil, saran saya istirahat saja di rumah," katanya.
Baca juga: Wanita hamil dan bayinya rentan corona? Simak faktanya
Baca juga: Migrain saat hamil bisa berdampak buruk untuk bayi