Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi informasi dan komunikasi Huawei berkolaborasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggelar serangkaian pelatihan daring mengenai keamanan siber sebagai bentuk kelanjutan dari salah satu agenda yang tertuang dalam Nota Kesepahaman yang telah ditandatangani oleh kedua belah pihak.
Yang menambahkan bahwa Huawei selalu menempatkan keamanan siber dan perlindungan privasi sebagai hal paling utama dalam setiap komitmen mereka.
"Kami terus fokus dalam menghadirkan kebijakan yang customer-centric, sebagai bentuk keseriusan kami dalam menjamin berlangsungnya operasional jaringan yang kokoh dan stabil, serta mendukung kontinuitas bisnis, bahkan dalam situasi paling ekstrim sekalipun," kata Yang.
Baca juga: Soal diblokir Inggris, Huawei sebut tak masuk akal
Baca juga: Huawei rilis teknologi antena 5G CableFree
Menurut data "Digital in 2020: Global Overview Report" oleh wearesocial.com, penetrasi Internet di Indonesia mencapai 64 persen dari total populasi.
Angka tersebut memperlihatkan makin terkoneksinya setiap lini kehidupan di Indonesia yang merupakan salah satu kekuatan ekonomi internet terbesar dengan pertumbuhan tercepat di kawasan regional, menurut riset Google & Temasek/Bain, e-Conomy, SEA 2019.
Namun di sisi lain, kehidupan yang serba terhubung tersebut membawa risiko tersendiri terhadap keamanan lalu lintas informasi, seperti munculnya ancaman serangan siber serta upaya-upaya pembobolan data.
Terdapat laporan yang menyebutkan bahwa selama 2018, lebih dari 200 juta upaya serangan siber dilancarkan mengarah ke Indonesia, menurut laporan "Cybersecurity for Indonesia: what needs to be done?" oleh The Conversation pada Mei 2019.
Pelatihan daring keamanan siber tersebut merupakan bentuk kerja sama yang kuat dalam membangun ruang siber yang cerdas dan aman, sekaligus memperkuat tingkat kepercayaan digital negara.
Hal ini sejalan dengan misi BSSN dalam membangun keamanan siber nasional yang kokoh, secara efektif dan efisien melalui pendayagunaan, pengembangan, dan konsolidasi seluruh elemen yang terkait dalam keamanan siber.
"Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginyanya kepada Huawei atas implementasi MoU antara BSSN dengan PT Huawei Tech Investment, khususnya dalam hal pengembangan kapasitas SDM di bidang keamanan siber dalam bentuk online training," ujar Deputi Bidang Proteksi, Badan Siber dan Sandi Negara, Akhmad Toha.
Pelatihan daring keamanan siber ini rencananya akan diselenggarakan sebanyak tiga kali, mulai 15 Juni 2020 yang akan membawakan topik "Security Information and Security Overview," dilanjutkan kemudian pada 22 Juni 2020 dengan topik "Network Security Basis," serta di tanggal 29 Juni 2020 dengan membawakan tema "Web Security Protection."
Baca juga: Huawei Mate 40 dibekali empat kamera hingga 108MP
Baca juga: Huawei siapkan 100 juta dolar kembangkan layanan mobile Asia Pasifik
Baca juga: WFH bakal jadi tren? Huawei luncurkan perangkat ruang kerja cerdas