Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah, yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan ini menguat dengan menembus level psikologis Rp14.000 per dolar AS.
"Rupiah berpeluang menguat terhadap dolar AS hari ini karena data tenaga kerja AS, non-farm payrolls, bulan Januari dirilis di bawah ekspektasi pasar telah mendorong pelemahan dolar AS," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin.
Baca juga: Dolar tahan kerugian saat keraguan atas ekonomi AS lemahkan reli
Menurut Ariston, data tenaga kerja yang pesimis tersebut menurunkan ekspektasi pemulihan ekonomi yang lebih cepat di AS.
Selain itu, lanjutnya, hasil data itu meningkatkan peluang rilisnya paket stimulus fiskal AS sebesar 1,9 triliun dolar AS yang dibutuhkan untuk pemulihan ekonomi AS.
"Ekspektasi ini bisa meningkatkan minat pasar terhadap aset berisiko hari ini," ujarnya.
Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp13.980 per dolar AS hingga Rp14.080 per dolar AS.
Pada Jumat (5/2/2021) lalu, rupiah ditutup melemah 15 poin atau 0,11 persen ke posisi Rp14.030 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.015 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah Senin pagi menguat 15 poin
Baca juga: Yuan balik menguat 32 basis poin menjadi 6,4678 terhadap dolar AS