Pamekasan (ANTARA) - Hujan terus menerus kerap mengakibatkan gerakan tanah, bahkan memicu amblasan termasuk jalan raya.
Jalur penghubung antara Kota Pamekasan dengan Kecamatan Pasean di Desa Tampojung Gua, Ahad, ambles sehingga akses jalur lalu lintas terganggu.
"Kejadiannya tadi sore sekitar pukul 16.10 WIB," kata Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Budi Cahyoni melalui sambungan telepon seluler dari lokasi kejadian, Ahad malam.
Lokasi jalan raya yang ambles itu di Dusun Gua 1, Desa Tampojung Gua, Kecamatan Waru, Pamekasan, sekitar 25 kilometer ke arah utara Kota Pamekasan.
"Yang ambles sekitar 14 meter, sedangkan jalan yang sudah retak mencapai 23 meter dan di bawah jalan yang ambles ini ada rumah penduduk," kata Budi menjelaskan.
Pemicunya, karena terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat secara terus menerus dalam dua pekan terakhir.
Kondisi di sekitar lokasi kejadian sangat membahayakan, karena dekat dengan rumah penduduk.
Akibat kejadian ini, arus lalu lintas di jalan provinsi yang merupakan penghubung Kota Pamekasan dengan Kecamatan Waru, Pasean dan Batumarmar itu terganggu.
Petugas juga telah memasang rambu-rambu dan diberlakukan sistem buka-tutup bagi pengemudi kendaraan bermotor, baik dari Pamekasan dan sebaliknya.
Kecamatan Waru, merupakan salah satu kecamatan yang masuk dalam catatan BPBD Pemkab Pamekasan sebagai daerah yang rawan longsor.
Daerah lainnya yang juga rawan bencana longsor, Kecamatan Pakong, Larangan, Kadur dan Kecamatan Pasean.
Sementara itu, berdasarkan peringatan dini cuaca buruk yang dirilis BPBD Pemkab Pamekasan, Ahad pagi, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang, masih akan terjadi dalam tiga hari ke depan.*
Curah hujan tinggi picu jalan amblas 14 meter, puluhan meter lainnya retak
Minggu, 14 Maret 2021 22:37 WIB