Surabaya (ANTARA) - Perhelatan Kongres XXXI HMI di Gedung Islamic Center Surabaya berakhir, Kamis, setelah melewati dinamika yang sangat ketat.
Raihan Ariatama (28) terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) periode 2021-2023 dalam pleno pemilihan ketua umum Kongres XXXI HMI itu.
Raihan yang maju diusung oleh Pengurus Cabang HMI Bulaksumur Sleman, Yogyakarta, memperoleh sebanyak 82 suara. Disusul kemudian Muhammad Ichya Alimudin dari Cabang Ciputat 40 suara dan Abdul Rabbi Syahrir dari Cabang Bogor 34 suara.
Selanjutnya Muhammad Arimin dari Cabang Kutai Kertanegara 32 suara, dan Muhammad Nur Aris Shoim dari Cabang Yogyakarta memperoleh 13 suara. Sementara satu suara dinyatakan hangus.
Sempat terjadi ketegangan di antara peserta kongres begitu penghitungan suara selesai dilaksanakan, terutama di luar gedung. Shalawat pun bergema untuk mendingingkan suasana. Namun, belum diketahui secara pasti apa penyebab ketegangan.
Setelah sempat berhenti, sidang pleno dilanjutkan dengan agenda penetapan Raihan Ariyatama sebagai Ketum PB HMI periode 2021-2023.
Kongres XXXI HMI dibuka pada 17 Maret 2021 lalu. Kongres dijadwalkan berakhir pada Senin lalu, (22/3). Namun, kongres berlangsung molor karena perselisihan pandangan dan alotnya pembahasan. Bahkan, kericuhan sempat terjadi di arena kongres pada Selasa malam, (23/3).
Untuk diketahui, Raihan adalah alumnus Universitas Gajah Mada . Beberapa hari lalu kepada wartawan ia mengatakan, akan membawa HMI sebagai organisasi pengaderan sekaligus penyambung kepentingan rakyat.
HMI, kata dia, bisa menjadi mitra pemerintah tapi juga bisa menjadi oposisi. Tergantung pada sejauh mana keberpihakan pemerintah kepada rakyat.
"Bagi saya HMI harus jadi mitra strategis pemerintah. Pada program pemerintah yang baik HMI harus terlibat. Kalau ada yang bertentangan HMI bisa menjadi oposisi," kata Raihan di Surabaya, Jumat (19/3)
"HMI bukan kelompok penekan atau kepentingan. Jadi di tengah. HMI bisa jembatani masyarakat dan pemerintah," kata dia melanjutkan.