Indramayu (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Indramayu, Jawa Barat, menangkap 10 orang yang diduga sebagai provokator terkait bentrokan berdarah di lahan tebu, yang mengakibatkan dua petani meninggal dunia.
Lukman mengatakan 10 orang yang ditangkap salah satunya merupakan ketua dari FKAMIS, karena mereka diduga kuat menjadi provokator dalam bentrokan berdarah yang mengakibatkan dua petani penggarap meninggal dunia.
Menurutnya sengketa lahan tebu terutama di sekitar Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, sudah terjadi sejak lama. FKAMIS (Forum Komunikasi Indramayu Selatan), diduga sering menghasut para petani.
Baca juga: Bupati Indramayu hormati penangkapan Kadis dan Kabid oleh Kejati Jabar
Baca juga: Polres Indramayu tangkap bandar besar obat keras tanpa izin
Baca juga: Polisi Indramayu tangkap ibu tiri sewa pembunuh habisi anaknya
Selain itu mereka juga dinilai sering mengintimidasi para petani penggarap yang bermitra dengan Perusahaan Gula (PG) Jatitujuh.
"Mereka mengintimidasi para petani yang bermitra dengan PG Jatitujuh. Karena mereka ini ingin menguasai lahan," Kata Lukman.
Lukman menambahkan selain mengamankan 10 orang yang merupakan pentolan FKAMIS, Polres Indramayu juga mengamankan para petani penggarap untuk dimintai keterangan.
Sementara untuk dua korban meninggal dunia itu dikarenakan mendapatkan beberapa sabetan senjata tajam.
"Untuk situasi saat ini kondusif, kita tegakan tindak pidana yang dilakukan oleh gerombolan preman itu," katanya.