Depok (ANTARA) - Tim mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang terdiri dari Fakultas Kedokteran (FK) dan Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom), meluncurkan aplikasi bernama Isolasinfo untuk membantu warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman).
Menurut dia, latar belakang dibuatnya aplikasi ini adalah karena rendahnya pengetahuan dan kepedulian masyarakat terhadap isoman di masa pandemi COVID-19.
Baca juga: UI peringkat pertama di Indonesia versi QS Asia University
Prasandhya mengatakan tujuan dari diluncurkannya aplikasi ini ke masyarakat adalah sebagai wadah untuk menjaga kesehatan fisik dan mental di masa pandemi sekaligus memberikan informasi serta edukasi mengenai cara melakukan isoman dengan baik serta tetap menjaga kesehatan fisik serta mental dari penggunanya.
Pengguna dapat juga mengakses berbagai layanan telemedicine, mencari bantuan profesional, serta mencari berbagai nomor telepon yang mungkin diperlukan di masa pandemi COVID-19.
Edukasi yang terdapat dalam aplikasi ini sudah disupervisi oleh dokter-dokter terbaik di FKUI-RSCM, serta melibatkan IDI Jakarta Pusat sebagai mitra kolaborasi, sehingga menjamin keabsahan informasi tersebut.
Baca juga: FIA UI rekomendasikan tata kelola keuangan sosial
Fitur yang ditawarkan pada aplikasi ini meliputi fitur asesmen untuk mengetahui gejala atau kondisi yang dialami pengguna dari hari ke hari, fitur nutrisi untuk membantu para penggunanya memenuhi kebutuhan nutrisi disertai dengan fitur pengingat minum obat atau vitamin.
Selain itu fitur edukasi mengenai isoman yang ditampilkan dengan kartu dan infografis menarik, fitur olahraga yang berisi edukasi olahraga, asesmen sebagai syarat untuk melakukan olahraga, dan olahraga yang dapat dikerjakan selama melakukan isoman.
Baca juga: Menpora dukung penuh BEM UI gelar Olimpiade esport tingkat nasional
Fitur well-being untuk menjaga kesehatan mental melalui edukasi dan jurnaling, dan fitur forum dimana para pengguna bisa saling bercerita dan menyemangati antara satu dengan yang lainnya.
Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam mengatakan ini merupakan terobosan dari mahasiswa lintas disiplin yaitu FK dan Fasilkom yang di dukung oleh UI. Di era digital hal seperti ini menjadi suatu tuntutan dari masyarakat.
"Adanya aplikasi ini, dapat menginspirasi untuk membuat berbagai macam aplikasi yang sejenis ke depannya dengan penyakit-penyakit lain baik penyakit diabetes melitus, hipertensi dan lainnya," katanya.
Baca juga: Pakar: Penyampaian informasi COVID-19 perlu pendekatan sosial-budaya