Jambi (ANTARA) -
Wali Kota Jambi H Syarif Fasha mengapresiasi warga yang terlibat dalam kegiatan
Padat Karya Tunai Kali Bersih (Pakar Kasih), program efektif di tengah Pandemi COVID-19 sekaligus upaya mencegah banjir di kota itu.
"Saat ini tugas kami bagaimana memulihkan ekonomi dan bagian mana mengajak masyarakat yang tadinya bekerja menjadi dirumahkan dan lain sebagainya untuk tetap produktif. Maka diajaklah untuk melaksanakan pekerjaan yaitu pekerjaan yang kami sebut dengan Pakar Kasih atau padat karya tunai kali bersih," kata Fasha di Jambi, Rabu.
Program itu lahir dari pemberlakuan pengetatan aktivitas masyarakat yang memaksa masyarakat banyak tinggal di rumah, tidak bekerja ke kantor atau ke tempat usaha, maka Pemkot Jambi meluncurkan program Pakar Kasih untuk menjadi solusinya.
Terlebih saat ini sudah masuk musim hujan banyak sekali drainase-drainase di kota Jambi yang sudah tersumbat oleh sampah dan lainnya.
Wali kota menyebutkan, petugas kebersihan dan SDM untuk perbaikan infrastruktur di kota itu terbatas, sehingga masyarakat dilibatkan aktif dengan cara bekerja melakukan pembersihan saluran drainase di tempat atau lingkungan masing-masing dan mendapatkan imbalan melalui Pakar Kasih.
"Warga yang bekerja nanti kami berikan insentif setiap harinya dan itu bersifat tunai, kemudian warga disini diberdayakan juga untuk memasak membuat konsumsi, kemudian kita di bantu oleh babinkamtibmas dan kemudian oleh Babinsa," katanya.
Ia menyebutkan ada 43 titik kegiatan Program Pakar Kasih di Kota Jambi, yang akan digulirkan selama satu bulan.
Wali kota meminta warga yang terlibat dalam program itu untuk bersungguh-sungguh memanfaatkan kegiatan itu berpartisipasi membersihkan lingkungan sekaligus mendapatkan upah.
"Untuk bapak ibu yang kerja nya sambil sambilan saja maka hasilnya tidak akan maksimal. Bila besok hujan deras dan akan banjir lagi maka yang di kerjakan hari akan sia-sia," katanya.
Namun melaksanakan program harus dilaksanakan secara maksimal tidak hanya mengharapkan imbalan tapi berkerja untuk keluarga agar lingkungan tidak terkena banjir,
"Kami serahkan kepada bapak ibu semua apakah genangan masih mau ada atau tidak dan kami yakin yang bergabung di program Pakar Kasih bukan hanya mengharapkan instensif tetapi berharap lingkungannya tidak lagi terkena genangan air pada musim hujan," tambahnya.
PPKM di Kota Jambi sendiri sudah memasuki level 1, level yang sudah sangat aman.
"Saat ini Kota Jambi sudah berada di level 1 untuk PPKM, kita tidak pernah terbayangkan pada bulan Agustus yang lalu kota Jambi masih berada di level 4 dengan pasien seribu lebih saat itu,:" katanya.
Sebanyak 14 rumah sakit di kota Jambi rumah sakit rujukan COVID-19 yang saat itu tersisa hanya belasan tempat tidur. Kemudian rumah isolasi hanya tersisa belasan tempat tidur dari hampir lima ratus tempat isolasi.
"Bayangkan pada saat itu kondisi Kota Jambi sangat menegangkan," ujar Walikota Jambi.
Untuk mencegah ke level yang lebih berbahaya pemerintah Kota Jambi melakukan tindakan pembatasan aktifitas masyarakat di kota Jambi.
"Pada saat itu kami bersama-sama satgas Provinsi Jambi harus mengambil suatu keputusan yang mungkin keputusan itu merasa tidak membuat nyaman masyarakat Jambi kami harus menyekat jalanan Kota Jambi meskipun di tempat-tempat lain tidak ada satupun yang di lockdown hanya kota Jambi, dan kita bisa lihat hasilnya saat ini PPKM di Jambi berada di level 1," kata Fasha.