Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mendorong olahraga berkuda dapat masuk dalam kegiatan ekstrakurikuler sekolah agar dikenal oleh anak-anak sejak usia dini.
“Saya mendorong agar olahraga berkuda ini bisa masuk dalam pelajaran muatan lokal di sekolah,” kata dia saat memberikan sambutan dalam acara Rapat Kerja Nasional Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) di Palembang, Sabtu.
Dengan diperkenalkan sejak dini, diharapkan akan lahir atlet-atlet berbakat dari Sumsel.
Apalagi, dalam olahraga berkuda ini terdapat lima komisi yakni Komisi Pacu, Komisi Equestrian, Komisi Polo, Komisi Horseback Archery, Komisi Peternakan.
Ia merujuk pada Peraturan Presiden (Pepres) Nomor 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional, yang mana setiap daerah diharapkan menggali potensinya masing-masing.
“Dari lima komisi itu, tidak mungkin Sumsel bisa ambil semua. Harus fokus memiliki satu atau dua saja,” kata dia.
Herman Deru yang juga Ketua Pengurus Provinsi Pordasi Sumsel juga menargetkan kepengurusan Pordasi ini terbentuk di seluruh kabupaten/kota.
Selain itu, ia menargetkan olahraga bisa berkembang ke arah sport tourism sehingga dapat mendongkrak sektor pariwisata Sumsel.
“Kami mengharapkan ada agenda rutin tingkat nasional yang diselenggarakan di Palembang setiap tahun,” kata dia.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Pusat Pordasi Adinda Yuanita mengatakan pihaknya merespons positif keinginan Sumsel terkait sport tourism tersebut.
Olahraga berkuda kini semakin diminati masyarakat sehingga berpotensi untuk dikembangkan tak sekadar sebagai olahraga prestasi tapi dari sisi wisata olahraga.
“Dalam Rakornas kami ini juga dibahas mengenai strategi yang akan dijalankan dalam upaya mendukung program pemerintah terkait sport tourism,” kata dia.
Pengurus Pusat Pordasi masa bakti 2020-2024 yang dipimpin Triwatty Marciano untuk kali pertama menggelar Rakernas secara faktual setelah resmi dilantik pada akhir Februari 2020.
Adanya pandemi membuat kegiatan Rakernas tahun 2022 ini diselenggarakan dengan sistem hybrid, sebagian hadir secara faktual dan sebagian lainnya secara virtual.